Share

Malam Dan Sang Rembulan

“Keinginanmu atasku? Maksudmu kau ingin menikah denganku?”

“Kau adalah motivasiku untuk berhasil dan membangun sebuah bisnis. Kau tujuanku, agar aku diterima oleh pemilik El Khairi Company sebagai menantu. Ayahmu tidak akan menerimaku jika aku hanya pria biasa.”

Dua butir air mata jatuh di pipiku. Selama ini tidak pernah ada orang yang memujaku sebanyak Aslan. Aslan selalu berada di sekitarku tanpa kutahu. Aku tidak tahu apa pun tentang pria sebelum menikah dengan Fattan. Dia adalah pria pertamaku.

Bahkan jika Aslan menunjukkan wajah saat itu di depanku, aku mungkin tidak akan tertarik. Pemikiran konvensional yang dibuat oleh Abi dan Umi sangat kental dalam diriku. Bagiku, hidupku hanyalah bagaimana taat dan patuh pada orang tua. Lalu mengabdikan diri pada suami.

Ternyata skenario Sang Pencipta tidak seindah harapan dan doa Abi Umi.

“Kenapa kau tidak pernah mencoba? Apakah kekayaan ayahku membuatmu takut sebelum menemuinya?”

Aslan memejamkan mata, menarik nafas sebelum dia mulai bicar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status