Share

Bab 22

"Apa? Kebakaran, Pak?"

Napasku tak beraturan dengan tatapan menerawang, jiwaku seakan mengawang ke udara bersama embusan angin.

"Sebaiknya Ibu ikut kami ke lokasi sekarang ya."

Aku masih diam terpaku dengan tatapan kosong dan punggung bersandar ke kusen pintu, memegangi dada dengan sebelah tangan karena merasa sesak.

"Ya Allah, ya Allah, ya Allah ...."

"Tenang ya, Bu, ya. Sabar, tim pemadam kebakaran sedang di perjalanan saat ini."

Mataku membulat, membayangkan api sudah membumbung tinggi di tempatku mencari sesuap nasi itu.

"Kenapa baru datang? Bukannya dari tadi!" Sedikit membentak aku bicara pada pria berseragam coklat itu

"Sebaiknya Ibu bersiap ikut kami ya."

Aku masuk ke dalam rumah dengan sempoyongan, masuk ke kamar Desti yang terlihat gelap dan membangunkannya.

"Kak."

"Kak."

"Hem." Anak sulungku itu menggeliat.

"Bangun, Sayang."

"Ada apa, Ma?" Akhirnya mata anakku itu terbuka.

"Resto kebakaran, Sayang. Mama mau ke sana sekarang, pindah bobonya ke kamar Mama ya kasian Dara send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
ferdi tunggu hancurmu jahat sekali laki "pengkhianat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status