Share

Bab 33.A

"Akting Mama bagus deh pas tadi pura-pura baik di depan Ayah, aku suka banget." Desti cekikikan di mobil.

"Ayahmu emang pantes digituin, Kak." Jika tak malu rasanya ingin tertawa kencang di hadapan semua orang.

Begitu percaya dirinya Mas Ferdi akan memiliki anak kembar lelaki, siapa sangka yang keluar dari rahim wanita itu malah bayi perempuan.

Sukurin!

"Sepertinya kita harus balik lagi, Kak, hape Mama ketinggalan."

"Ya udah deh terserah Mama," ujarnya sambil kembali main ponsel.

"Tunggu di sini ya, Kak."

Aku terpaksa keluar mobil dan berlari menuju teras rumah yang mana sedang ada Mas Ferdi di sana, saat aku mendekat raut wajah lelaki itu menatapku penuh amarah.

"Hapeku ketinggalan, bisa tolong ambilkan," ucapku dengan ketus.

Sejatinya aku tak pernah rela memberikan kado-kado itu pada anaknya. Namun, karena ingin memiliki kepuasan menertawakannya terpaksa kulakukan, dan terbukti kado-kado itu membuat rasa sakit di hatiku menipis

"Apa hubunganmu dengan Dokter Mutia?" tanya Mas Ferdi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status