Share

Bab 46 Ditipu Bertahun-tahun

"Kak, ini aku," ucap gadis itu dengan wajah sendu. Terlihat ada genangan air mata yang siap jatuh.

Mila masih memalingkan wajah, sementara Lusi dan Pak Bara sengaja diam menyaksikan mereka. Ah, sepertinya akan ada drama baru di sini.

"Kenapa Kakak seperti ini? Ibu dan Ayah merindukan Kakak. Ayo kita pulang, Kak!" seru gadis bernama Maura itu sembari menyentuh lengan Mila.

Wanita jalang itu langsung menepisnya dan mengibas-ngibas bekas sentuhan Maura. Dia menoleh dengan tatapan nyalang. Lusi melihat, banyak kebencian yang tergambar di sorot mata Mila.

Wah, sepertinya seru juga. Apakah Mila akan mengakui adiknya? Atau malah mengusir adiknya dengan segudang caci-maki? Duh, Lusi seperti tengah menonton drama sinetron.

"Jangan sentuh aku! Lagian, siapa kamu?! Aku tidak punya adik. Aku anak tunggal dan seorang yatim piatu!" serunya dengan suara yang sangat lantang.

Saking lantangnya, petugas di sana memberikan peringatan agar Mila mengecilkan suara. Memang wanita yang memalukan.

Sekarang, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status