Share

Dua Puluh Dua

"Budhe jangan buat keributan di sini," ucap Mas Reno.

"Ibu kamu yang buat Budhe naik pitam. Dia bilang kehamilan Widya itu bohong, enak saja kalau bicara." Budhe tak mau kalah bicara. 

"Bener itu, Bu?" tanya Reno pada ibunya.

"Widyanya aja yang baper. Kalau benar juga salah ibu bilang gitu?"

"Wid, bawa saja Budhe kamu pulang. Nanti makin panjang urusannya," ujar Mas Reno.

"Enak saja. Budhe mau selesaikan dulu, biar dia tidak menghina kamu terus. Sudah mau cerai sama anaknya, masih saja mencari-cari kesalahan Widya. Situ waras?"

"Enak saja mengatai aku gila!"

"Siapa yang bilang gitu? Kalau waras, mana ada orang tua yang bangga anaknya pisah dan membujuk menikahi janda?"

Budhe semakin kalap, segera aku menarik Budhe untuk pulang. Kami sudah menjadi tontonan warga. Mau taruh di mana mukaku ini. 

Budhe masih saja kekeh bertahan. Sampai akhirnya pengurus RT sekitar datang. Pak Ramli ketua RT menggelengkan kepala mel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status