Beberapa Minggu kemudian...Lukman benar-benar mengabaikan Citra, ia bahkan tidak mengantarkan Citra ke rumah sakit. Lukman justru mengurung Citra ke gudang, meskipun Lukman naru saja menceraikan Citra, namun ia tidak akan melepaskannya dulu, sebab Lukman memiliki rencana untuk membalas semua perbuatan Citra.Selama ini Lukman hanya sibuk mengawasi ruko mantan istrinya, setiap sepulang kerja, Lukman akan memarkir mobilnya agak jauh dari tokonya Vira."Sial, mau apa dia ke sini?" geram Lukman ketika melihat Yuda mampir ke tokonya Vira.Lukman bisa menerima jika Vira didekati Yusuf, namun tidak dengan Yuda. Lukman memang sengaja membiarkan Vira menikah lagi dengan laki-laki lain, sebab itulah syarat untuk ia bisa rujuk lagi dengan Vira, dan kemudian Lukman nantinya akan merebut Vira dari suami barunya.Namun, jika itu Yuda, Lukman tidak bisa terima jika tubuh Vira dijamah oleh Yuda.Lukman hanya bisa membanting setir dengan kesal, sebab ia tidak bisa langsung menghampiri Vira karena mal
Keesokan harinya, berita kematian Citra dan Yuda telah tersebar ke publik. Orang-orang bisa mengetahui ada mobil yang jatuh dari jembatan, karena mendapati ada jembatan yang rusak. Dan, mereka tidak menyangka jika korbannya adalah seorang model.Namun nahas nya, berita sekandal tentang Citra, dan dugaan orang-orang yang mengira bahwa Citra sedang berselingkuh dengan Yuda, telah menyelimuti hari kematiannya. Dan, yang akhirnya terjadi Citra mati dengan membawa banyak berita buruk tentang dirinya sendiri.Sedangkan di tempat lain, Vira merasa kasihan dengan Citra, meskipun Citra pernah menyakitinya, namun Vira masih mau mendoakan kebaikan untuk Citra."Viraa!!! Alhamdulillah, tuh nenek sihir akhirnya kena karma. Aku sangat bahagia!!!" teriak Della yang baru saja tiba. Ia bahkan sampai berputar-putar beberapa kali, karena saking senangnya ,hingga membuat Vira menggelengkan kepalanya."Hus! Kamu ini, orang terkena musibah kok malah bersyukur, seharusnya itu didoakan.""Ish, buat apa doa
Vira sempat terkejut ketika ia harus datang ke perusahaan mantan suaminya, untuk menemui pemilik perusahaan tersebut.Ya, ternyata Bos Besarnya Della, sama dengan Bos Besarnya Lukman, yaitu Daffa Eddyson. Seorang duda tampan pemilik perusahaan Eddyson Group, yang bisnisnya bergerak di bidang real estate, perawatan, kesehatan, media, dan juga pendidikan.Semua orang tahu nama itu, namun tidak banyak orang yang tahu bagaimana rupanya, karena ia termasuk pengusaha yang low profile. Lebih tepatnya Daffa tidak bisa ditemui oleh sembarang orang. Namun, hari ini dia ingin bertemu dengan Vira.Vira yang sudah berada di depan kantornya Lukman, ia jadi ragu kembali untuk masuk. Apakah Daffa benar-benar ingin mengajaknya bekerja sama? Atau, kini Vira hanya sedang dikerjai sahabatnya saja."Tapi, Della bukan orang yang seperti itu," gumam Vira yang terus mondar-mandir di depan gedung perusahaan tersebut.Namun, Vira benar-benar ragu untuk menemui Daffa. Ia takut jika nantinya akan diusir oleh res
Tiga tahun kemudian...Setelah bekerja sama dengan Eddy's Wedding Organizer, perkembangan bisnis Vira jauh semakin lancar, kini pelanggannya bukan hanya dari orang dalam negeri saja, namun Vira juga terkadang menerima pesanan pembuatan gaun pengantin dari orang luar negeri.Tidak hanya itu, sekarang banyak artis juga yang sudah mempercayakan pada Vira untuk merancang busana mereka. Kini Vira telah menjadi desainer terkenal sesuai dengan impiannya dulu."Selamat ya, acara malam ini sukses besar," ujar Yusuf memberikan selamat atas acara fashion show yang diadakan oleh Vira untuk pertama kalinya."Terima kasih, Mas. Ini kan berkat bantuan Mas Yusuf juga," balas Vira seraya tersenyum. Vira tentu harus berterima kasih, karena Yusuf lah yang membantu menyiapkan gedung untuk acara ini."Emm ... oh ya, ngomong-ngomong kamu besok ada acara nggak? Kalau luang, bagaimana kalau kita makan siang bersama?" Sebenarnya Vira besok masih memiliki sedikit pekerjaan, namun ia tidak enak jika harus meno
Beberapa hari kemudian ...Vira terkejut ketika mendengar Lukman masuk penjara, ia tidak menyangka jika mantan suaminya itu berani melakukan tindakan korupsi di perusahaan.Kini harta benda milik Lukman sudah habis tak bersisa, sebab hampir semua properti miliknya juga telah disita. Kini hanya tinggal rumah milik kedua orang tua Lukman yang bisa digunakan Ayu untuk berteduh."Astaghfirullah, aku tidak menyangka bahwa Mas Lukman bisa melakukan kejahatan seperti ini," gumam Vira ketika melihat berita di media sosial."Lalu, bagaimana keadaan Ayu dan Ibunya Mas Lukman, ya?" Lanjutnya."Eehh ... kenapa kamu malah mikirin mereka? Pikir saja masalahmu sendiri, sekarang kamu sudah bisa memutuskan belum, kamu mau pilih siapa di antara Bos Daffa dan Yusuf?" Della sontak mengomel ketika Vira malah memikirkan keluarga mantan suaminya itu, sebab ia tidak suka.Vira tersenyum. "Rahasia," sahutnya yang berniat menggoda Della."Eeeehh ... udah berani ya kamu, main rahasia-rahasiaan denganku! Awas saj
Tadi sore Lukman memang kabur ketika mobil polisi sedang membawanya menuju penjara, setelah pembacaan sidang terakhirnya di pengadilan.Lukman berhasil melawan para polisi yang mengawalnya, dengan bantuan para preman yang ia sewa sebelum dirinya di tangkap. Lukman memang sudah mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin, sejak sebelum ia melakukan tindakan kejahatannya."Sudah, jangan banyak bicara. Ayo, cepat masuk!" Lukman langsung menarik tangan Ayu dan berjalan kembali ke rumah.Sedangkan Ayu yang berada di belakang Lukman, ia melangkah kembali ke rumah dengan perasaan takut. Bagaimana jika nanti Lukman tahu kalau dia baru saja melakukan hal buruk pada ibunya?"Ahh ... brengsek!" Lukman membanting kacamata dan topi yang baru saja ia pakai ke atas sofa. Lalu kemudian ia memandang Ayu dengan tajam."Kau mau pergi ke mana? Kabur?" tanya Lukman sinis.Ayu menggeleng dengan takut, sedangkan Winda yang berada di samping Ayu, ia juga tampak ketakutan melihat Ayahnya seperti ini."Huh,
Beberapa Minggu kemudian....Hari ini adalah hari kebahagiaan untuk Daffa dan Vira. Setelah Vira menjawab lamaran Daffa, bahwa ia setuju untuk menikah dengan Daffa, di saat itu juga Daffa langsung pergi mengurus surat pernikahan mereka.Acara akad nikah mereka diadakan di rumahnya Vira, dengan hanya mengundang orang terdekat saja. Baru kemudian nanti malamnya, mereka akan mengadakan resepsi di salah satu hotel miliknya Daffa, dengan mengundang semua kenalan mereka. Dan, saking senangnya, Daffa bahkan tidak mempedulikan bahwa ibunya bisa hadir ke acara pernikahan mereka atau tidak, sebab saat ini ibunya Daffa masih berada di luar negeri.Dan, hal inilah yang membuat Vira merasa kurang nyaman, sebab ia takut jika ternyata ibunya Daffa tidak menyetejui pernikahan mereka."Kenapa kamu terlihat gelisah seperti itu? Jangan bilang kalau kamu sedang gugup. Huh, padahal ini bukan pengalaman pertama, tapi masih aja gugup," goda Della ketika melihat Vira tampak tidak tenang dalam duduknya."Is
"Mas Daffa.""Nak Daffa."Asih dan Vira tersenyum canggung, sedangkan Daffa tanpa sungkan langsung memberi tatapan nyalang pada Asih."Bu Asih, jangan kira Vira sudah menganggap Anda sebagai orang tuanya, hingga kemudian Anda bisa mempengaruhi Vira agar tidak jadi menikah dengan saya." Daffa dengan langkah angkuhnya menghampiri mereka berdua, lalu kemudian ia berdiri di samping Vira."Ee, Mas. Sepertinya kamu salah paham, maksudnya Bunda bukan begitu, Beliau hanya ingin--""Sayang, aku tahu Bu Asih hanya sedang khawatir denganmu. Tapi, tidak seharusnya ia mengatakan itu di hari pernikahan kita. Dan, Anda Bu Asih, saya sebagai calon suaminya Vira sangat berterima kasih atas perhatian Anda kepada calon istri saya. Namun, maaf. Sepertinya itu tidak perlu, karena saya sangat mencintai Vira. Jadi tidak ada alasan untuk Anda meragukan perasaan saya, karena saya pun sudah berjanji akan selalu melindungi Vira, meskipun saya harus berhadapan dengan Ibu saya sendiri."Jawaban tegas Daffa sepert