Share

Sikap Manis Adam

"Maksud kamu apa, Mir?" Mas Adam malah balik bertanya.

"Ko, malah balik nanya, Mas. Itu rekamannya, kenapa sempat-sempatnya di rekam."

"Bukannya kamu yang suruh? aku bawa Diana ke sini buat menyelesaikan masalahnya kamu gak mau. Aku rekam sebagai bukti, malah dicurigai. Terus, aku harus gimana, Mir."

"Hmmm."

Aku jadi bingung sendiri. Tak tahu membedakan mana kebohongan dan kebenaran. Memang aku yang menyuruh demikian. Ya sudahlah, biar aku selidiki perlahan. Jangan mudah terpancing. Percuma saja menanyakan hal demikian pada Mas Adam. Dia pasti berkilah.

Tak boleh bertindak bodoh dengan cara asal menuduh. Aku harus mengumpulkan bukti. Agar suamiku tidak mudah mengelak.

"Sayang, sudahlah jangan curigaan terus. Kita fokus membesarkan anak kita saja. Mas hanya mencintaimu."

"Oh."

"Oh, doang?"

"Bodoamat. Udahlah, Mas, gak usah sok romantis. Sana, Mas tidur di sofa. Aku mau tidur di kasur."

"Loh, kenapa Mas tidur di sofa, Sayang? Mas ingin memelukmu. Agar anak kita merasakan kasih sayang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status