Share

Bab 43

"Ya sudah, tidak apa-apa. Ayo, berangkat sekarang saja, biar pulangnya nggak kesorean," jawab ayah akhirnya, setelah terlihat berpikir sejenak.

Begitulah, akhirnya kami berangkat berlima. Mas Dika duduk di samping Kak Dirga yang sedang menyetir, sementara aku, ibu, serta ayah, duduk di kursi belakang. Kedua lelaki berinisial D itu asyik berbincang. Ibu dan ayah sesekali menimpali, sementara aku lebih banyak memperhatikan pemandangan di sepanjang jalan yang dilalui.

"Benar di sini, kan, Mas, tempatnya?" tanya Kak Dirga begitu mobilnya memasuki halaman parkir di sekitar gedung Kartini.

"Iya, bener, kok. Ayo turun, yok," ajak Mas Dika kemudian.

Kami baru saja melangkah ke luar, ketika suara ponsel Kak Dirga berbunyi. Hal ini membuat ia pamit, dan meminta kami masuk lebih dulu, sementara ia tampak bicara serius di bawah pohon yang ada di area parkir.

"Husna, kamu beneran nggak apa-apa, kan, datang ke sini?" tanya ibu memastikan, seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status