Share

Bab 37 Pemecatan Paman Santoso

Beberapa waktu kemudian, Nilam Tersadar. Ia melihat selang infus menyatu dengan tubuhnya. Batinnya sudah yakin jika ia tengah berada di rumah sakit.

Saat akan melepaskan alat tersebut, lengan Nilam terasa berat. Ia melihat ke arah bawah. Terlihat disana William disana tertidur.

Nilam menitihkan air mata, begitu perhatiannya pria itu sampai harus tertidur seperti ini. Ia baru mendapatkan kasih sayang yang sangat tulus dari pria lain.

Ia menyeka air matanya agar tidak ketahuan Willy. Saat ia menggerakkan sedikit tubuhnya, Willy terbangun.

Willy melihat Nilam sudah sadar. Ia bergegas membenarkan posisi duduknya. "Sayang, kamu sudah sadar? Sejak kapan? Maaf aku ketiduran," kata Willy.

Nilam melepas alat bantu pernafasannya, dibantu William. "Kenapa dilepaskan?

"Aku sudah tidak apa-apa, Mas!" jawabnya. Ia berusaha bangun, dan duduk bersandar di dinding ranjang.

"Tidur saja, keadaanmu masih lemas!" suruhnya.

"Siapa yang menghubungi kamu, Mas?" tanya Nilam memperhatikan gerak bibirnya yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status