"Bagaimana kita latihan dulu, nanti kamu grogi lagi di depan penghulu?""Iya benar juga sih, ayuk kita coba dulu, kamu sebagai penghulunya.""Ciyee semangat bener mau latihannya?" ledek Arman."Tadi katanya suruh latihan sekarang di ledekin, gimana sih?""Aduh jangan ngambek dong, masa mau nikah mukanya cemberut, oke-oke, let's go!""Bismillahirrohmannirohim.""Saya nikahkan engkau (ananda) Khaidir Ali bin Abdul Kadir dengan Kaysha Almira Adibrata binti Firmansyah Adibrata dengan mas kawin seperangkat alat salat dan emas 10 gram dibayar tunai."Ayuk Dir sekarang giliran kamu, jangan grogi ya malu sama orang ....""Iya ini mau ngomong, aku harus konsentrasi jangan banyak ngomong!""Iya maaf, habis dari tadi wajahmu itu kelihatan tegang banget, tuh lihat keringatmu sudah mulai bercucuran, lap dulu bisa-bisa di depan bukan air mata terharu melainkan bermandikan keringat, hahaha ..." tawa Arman menggema."Kapan mulainya nih ngomong melulu!""Oke Bro, ayuk!""Saya terima nikahnya Khaysha
"Iya Bu, Kay akan berusaha menjadi istri yang baik dan menjaga hubungan baru ini, mohon bantuannya ya Bu, jujur Bu Kay masih ada sedikit trauma dengan pernikahan tetapi jika kalian ada di samping Kay semua rasa takut akan hilang begitu saja," ucapnya dengan sopan."Pastilah Nak, kita sama-sama menuju keluarga sakinah, mawadah dan Warohmah, Ibu tidak mencampuri urusan rumah tangga kalian, jika kalian mempunyai masalah lebih baik di bicarakan bersama-sama, jangan dipendam sendiri.""Hidup itu tantangan seberapa kita bisa menantang hidup, jika kita ingin bahagia bagaimana caranya bisa bahagia lahir dan batin, jika kita ingin terluka itu termasuk orang yang patah semangat, tidak bergairah dalam hidup, tidak ada motivasi dalam hidupnya," terang Bu Salma panjang lebar.Setelah mendapat wejangan dari sang mertua, Kaysha sangat bahagia, baru kali ini dia mendapatkan sentuhan kasih sayang kedua setelah Mbok Darsi.Bagi Kaysha Mbok Darsi dan Bu Salma adalah orang tua yang sangat menyayanginya d
"Sudah-sudah sekarang kita istirahat, besok adalah hari penuh perjuangan, siapkan dirimu Nduk, karena kamu akan bertemu kembali dengan mantan keluargamu," ucap Mbok Darsi."Iya Mbok, Bu kami permisi dulu!Akhirnya mereka pergi ke kamar Khaidir. Saat di buka pintu kamar oleh Kaysha tiba-tiba ada sekeranjang kelopak bunga mawar jatuh tepat di kepala Kaysha.Kaysha pun senang dan terharu, dan berpikir Khaidir orang yang romantis. Alunan musik terasa mendayu-dayu terdengar sehingga Kaysha melamun sesaat sembari menatap Khaidir dengan penuh makna, namun tiba-tiba Kaysha terkejut dan langsung membuyarkan lamunannya saat keranjang tempat menaruh kelopak bunga itu ikut terjatuh juga persis di kepala Kaysha sehingga menutupi separuh kepalanya.Khaidir pun tersentak kaget dan menahan tawa, tetapi malu juga kepada Kaysha.Seketika raut wajahnya memerah antara marah dan malu, lalu dengan cepat Khaidir mengambil keranjang bunga itu dari kepala Kaysha.Khaidir pun langsung meminta maaf kepada Kaysh
Khaidir pun pergi meninggalkan Kaysha dengan kebingungan, sebenarnya dia ingin mengatakan kalau mau membantunya, tetapi mungkin melihat Kaysha mengantuk, sehingga Khaidir menyuruhnya segera pergi tidur. “Mas-mas padahal Kay mau bilang kalau ingin membantu Mas, tetapi ya sudahlah besok pagi saja, kebetulan capek juga seharian,” gerutunya dalam hati.Khaidir dengan cekatan menyusun semua bahan siomay dan juga saos kacangnya yang enak, sebelum akhirnya akan dieksekusi oleh dirinya sendiri.Sudah dua jam Khaidir di dapur membuat Khaysa tidak bisa memejamkan matanya, padahal tubuhnya sudah sangat lelah, namun hati dan pikirannya selalu mengarah ke Khaidir.Entah apa yang terjdi dengannya tiba-tiba Kaysha ingin menghampiri Khaidir di dapur.Dia pun memberanikan diri pergi ke sana, dengan cara mengendap-ngendap seperti maling.Tinggal tiga langkah lagi Kaysha hampir sampai di dapur, namun ada Bu Salma yang lebih dulu muncul menemui suaminya itu.Kaysha pun bersembunyi di balik gorden panjan
“Apa maksudmu, Dir!”“Khaidir, tunggu!” dia berlari mengejar Khaidir sampai di pintu mobilnya.Khaidir menghentikan langkahnya saat Dewa memanggilnya dengan berteriak kencang.Dewa bernapas ngos-ngosan berhenti sejenak melihat kembali wajah Khaidir yang penuh dendam.“Apakah kamu masih tidak bisa melupakan peristiwa itu?” Dewa bertanya dengan sedikit ragu.“Menurutmu?”“Ya, aku pikir kamu sudah melupakannya karena itu sudah sepuluh tahun yang lalu, lagian ada orang mengatakan kita harus melihat ke depan jangan melihat ke belakang,” sanggahnya dengan penuh keyakinan.Khaidir tidak menanggapinya, dia langsung masuk ke mobilnya dan melaju pesat meninggalkan Dewa yang masih berdiri di pinggir jalan.“Ternyata aku harus bertemu dia lagi, malas banget, tetapi aku penasaran dengan kata-katanya. Apa maksudnya coba!” gumamnya dalam hati.Dia pun kembali ke mobilnya dan menuju ke kantor.Di perjalanan ke kantor, tidak sengaja dia melihat Kaysha sedang memarkirkan mobilnya di sebuah minimarket.“
“Oke, kalau begitu aku kembali ke kantor dan kamu pulang saja ke rumahmu!” ucap Dewa kepada Tante Lisa dengan tersenyum.Mereka pun pergi dari rumah Dewa, meninggalkan Syeira yang masih tak sadarkan diri dengan tangan dan kaki diikat kuat.Dewa mengantarkan Tante Lisa pulang ke rumah Kaysha. Namun saat sampai di rumah Kaysha ternyata Bagas sudah setia menunggu di pintu gerbang bersama dua orang wanita. Pak Satpam memang tidak mengizinkan mereka masuk karena sudah diperintahkan oleh Kaysha untuk tidak memperbolehkan mereka masuk.“Siapa mereka Sayang?” tanya Tante Lisa saat melihat mereka.“Mereka adalah mantan keluarganya Kaysha di kampung, dan yang duduk di kursi roda itu adalah mantan suaminya yang kere,” jelasnya tersenyum.“Oh ya, bukannya dia dulu cleaning servis di kantor papahnya Kaysha dulu yang terkenal dengan ketampanannya tetapi miskin dan dia sekarang lumpuh? Waw, berita yang sangat mengejutkan.Tante Lisa lalu turun dari mobil dan menghampiri mereka, begitu juga dengan
“Tidak ... saya tidak mau Bu, kalian telah membohongi kami!”“Kata Pak Dewa, saya bisa kembali dengan Kaysha makanya kami kemari dan sekarang ternyata Pak Dewa sendiri ingin menikahi seorang janda, dia itu seperti barang bekas, Pak?”“Pak Dewa ini kaya, ganteng lagi bisa kok mendapatkan wanita yang masih tersegel bukan janda, Pak!” “Kalau saya malah ingin kembali dengan Kaysha, kami punya anak Fatih, pasti mereka merindukan saya!”“Karena saya ayahnya, bukan kamu Pak Dewa!” Bagas tersulut emosi.“Hahaha ... Bagas ... Bagas kamu itu dari dulu sampai sekarang tidak selevel dengan Kaysha!”“Apalagi kamu itu lumpuh, cacat, kamu tidak berguna lagi, buat apa Kaysha menikahi kamu seperti ini, jangan mimpi kamu!” bentaknya seketika.“Saya membawa kalian ke sini hanya untuk menggertak Kaysha agar dia takut dan mencari perlindungan dan mau menikahi saya, bukan kamu pecundang!”“Bagaimana, apa kamu sanggup?”“Jika tidak mau kalian boleh pulang ke kampung kalian dan jangan harap bisa mendapa
“Kamu ingin aku menjadi pacarmu kan dan menikah denganmu?” tanya Dewa menyeringai.“Mas, aku takut, jangan kamu dekati aku!” teriaknya lebih kencang.“Tenang Sayang, kita hanya mau bermain-main saja, bukannya kamu ingin sekali disentuh kan?”“Atau begini saja anggap saja kita sudah menikah dan kita melakukan malam pertama kita, bagaimana kamu setuju kan?” tanyanya bersemangat.“Tidak-tidak, aku tidak mau!”“Setelah aku tahu kamu bermesraan dengan mamah dan mempunyai niat jahat dengan Mbak Kaysha, aku jijik sama kamu!”“Oh ya, baiklah kamu akan lihat bagaimana aku merenggut kesucianmu dan aku mau lihat apakah kamu masih bisa berbicara seperti itu denganku!”Dewa tidak memedulikan omongan Syeira, dia tetap melancarkan aksinya.Syeira tidak bisa berbuat apa-apa karena obat yang diberikan oleh pria itu beraksi sangat kuat, dan malam itu pun terjadi.***“Kamu puas sekarang, Mas?”“Sangat puas ternyata kamu sangat menantang ya dan aku suka gayamu, Sayang!”Dewa lalu melihatkan rekaman vide