Share

Bab. 52. Apa Aku Ganteng?

"Ia mau ziarah ke makam ayah ibunya."

"Owh."

"Bolehkan, Sayang?" Berlian menatapku serius

"Tentu saja boleh, Sayang. Ahmad anakku juga, kan?"

"Alhamdulillah." Kulihat ia menarik napas lega.

Aku tahu mungkin di hati Berlian ada sedikit kekhawatiran terhadapku atas penerimaan Ahmad sebagai anak sambung. Padahal, dari awal aku sudah berusaha meyakinkan kalau Ahmad itu anakku juga. Dengan adanya pernikahan ini berarti aku bertanggung jawab atas semua penghuni rumahku.

Kepada pasien saja aku begitu peduli apalagi kepada Ahmad, ia permata hati istriku walau tidak lahir dari rahimnya. Meski aku hanya ayah sambung, tetapi tidak akan mempengaruhi kasih sayangku terhadapnya.

***

Setelah sarapan kami langsung berkemas kembali ke rumah. Ya, cuma satu malam menginap di penginapan selanjutnya di rumah Berlian sampai masa cutiku hampir habis.

Ahmad dan ayah mertua sudah siap. Kami berangkat bersama ke pemakaman. Jaraknya juga tidak begitu jauh. Dua kuburan berdampingan. Satu ibunya Ahmad dan satun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status