Share

Bab. 59. Wanita Pengganggu

"Baru aja. Pas mau salat Isya tadi."

Hasyim menepuk jidat dan merebahkan diri di kasur. Sembari memeluk guling, ia berusaha memejamkan mata. Tak lama ia pun terlelap. Dasar! Aku pun melakukan hal yang sama di dekatnya. Kupandangi wajah manis di depanku dengan saksama, tidak ada yang berubah. Dari dulu tetap sama. Wajah cerianya sejak SMA seakan hadir di pelupuk mataku saat ini. Hasyim, akhirnya kamu ditakdirkan menjadi jodoh keduaku.

**

Hari ini jadwal Hasyim sangat padat. Katanya sampai jam dua malam. Kasihan. Demi nyawa orang lain, ia tak pernah kenal lelah. Aku sudah janji akan mengirim makanan siang dan malam untuknya juga jus buah dan cemilan.

Beberapa buah sudah kusiapkan, dibantu oleh Bu Siah. Tiba-tiba terdengar bel berbunyi. Bu Siah bergegas ke depan melihat siapa yang datang. Tak lama Bu Siah menghampiriku. "Ada yang mau ketemu Ibu di luar."

"Sudah disuruh masuk?"

"Belum, Bu. Saya suruh nunggu di teras aja."

"Makasih," ucapku pada Bu Siah. Aku ke kamar terlebih dulu untuk b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status