Share

Bab 22

LEBIH BAIK KITA BERPISAH 22

PoV JONAS

Rumah ini luas sekali, dengan dua ART yang sibuk lalu lalang menyediakan kebutuhan kami. Satpam, sopir, dan tukang kebun, datang dan pergi sesuai kebutuhan. Dua mobil mewah berderet di garasi, dan semuanya terawat dengan baik, membuat innova milikku tampak seperti barang rongsokan. Seminggu tinggal disini, Marsya melarangku keluar rumah. Pekerjaan di kantor Papanya yang dia janjikan entah kemana. Meski semua kebutuhan tersedia, aku merasa tak berharga. Semua ini milik istriku, bukan milikku.

"Apa? Sudah seminggu dan kau belum melakukan apa-apa? Jangan banyak alasan Leon!"

Suara Marsya terdengar dari lantai atas. Aku berhenti di tengah anak tangga dengan sepiring irisan buah mangga pesanannya.

"Aku tidak menyuruhmu membunuhnya. Hanya, lakukan apa yang biasa dilakukan lelaki bejat pada gadis cantik. Buat dia malu karena harga diri dan kehormatan yang selama ini dia jaga dan banggakan itu hancur sebelum hari pernikahannya. Aku ingin dia merasa malu d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status