Share

Ch 103

"Lepaskan aku." Arumi mencoba memberontak dari Randika yang mencoba membuka baju tidurnya. "Hentikan atau aku akan menggigitmu."

Bukannya berhenti, Randika malah tertawa membuat Arumi kembali melanjutkan pemberontakannya. Mata Arumi membulat tatkala Randika berhasil melepas atasan bajunya, seringai licik muncul di ujung bibir pria yang memiliki mata hitam pekat itu.

Setelahnya, Randika mulai menyentuh bibirnya bermain di sana hingga perempuan berambut gelombang itu hampir saja kehabisan napas. Tidak ada tenaga untuk menyingkirkannya Arumi di ambang buaian, dia sulit untuk menolaknya.

"Bibirmu sangat manis," ucapnya di sela-sela ciumannya. Dan itu berakhir dengan Arumi yang menyerah pasrah dan lelah, tenaganya sudah habis terkuras karena memberontak tadi. Kini apapun yang akan di lakukan Randika padanya dia sudah tidak bisa melawan lagi.

Ketika tubuh mereka saling berdempet, saling menyentuh menyalurk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status