Share

Ch 114

Semalaman, pria bermanik hitam itu terjaga, memastikan wanita yang ada di dalam pelukannya baik-baik saja. Dalam tidurnya dia selalu terlihat gunda, Evanya membuat dia merasa terancam, pengaruh dari kehadiran wanita itu membuat tubuh Arumi panas dingin memikirkannya. 

Selama beberapa saat Randika tidur dengan posisi miring menyangga kepala dengan tangan. Dan dalam pelukannya, Arumi terlelap, menyembunyikan wajahnya di dada Randika. Kali ini dia tidak akan berfikir kotor karena Arumi sedang membutuhkan kehangatan darinya. 

Di detik-detik terakhir mata Arumi terpejam, Randika memberanikan diri untuk menghubungi Rilan dan Brian. Namun, tangannya tidak berhenti mengelus wanitanya. Dengen kelembutan dan penuh kasi sayang, Randika membelai kening Arumi yang terasa hangat, sepertinya perempuan ini sedikit demam. 

"Apa sudah ada kabar tentang keberadaannya?"

'Belum.'

"Apa,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status