Share

Ch 49

Sejak keberangkatan Jenny dan Amirta ke prancis, mata Arumi tidak bisa terpejam. Entah sudah berapa gelas kopi yang dia minum untuk menahan rasa mengantuk. Arumi juga tidak bisa menghubungi Randika karena ponsel tunangannya itu mati. Entah itu sengaja atau batrey ponsel nya yang habis.

Satu jam ....

Dua jam ...

Tiga jam

Hingga malam berlalu, sosok pria yang di nantinya tidak kunjung tiba. Gadis itu sampai berulang kali memastikan apakah ada suara mobil yang datang atau tidak.

Lama menunggu membuat matanya mulai lelah dan terasa bsrat. Gadis berusia 23 tahun itu mulai mengantuk, dia memilih untuk memejamkan mata sebentar saja hingga suara garing Minora membangunkannya.

Manik cokelat itu membuka matanya yang sembab akibat tangisan. Arumi bangkit dan menatap pelayan pribadinya itu dengan mata setengah terpejam. " Ada apa."

"Kenapa anda tidur di sini? Jika ada yang keluar masuk di sini mereka akan mendapatkan pemandangan gratis yang indah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status