Share

Ingin Punya Anak

“Sebenarnya apa Mbak?” tanya Anin

“Tidak ada, lupakan saja,” jawab Clara santai. Anin tak ingin menganggap ucapan Clara sebagai sesuatu yang penting lantas melanjutkan kembali langkahnya. Ia menapaki tangga secara cepat. Ketika Anin hendak membuka pintu di saat yang bersamaan Harris juga berniat melakukan hal yang sama.

“Kamu mau ke mana Mas?”

“Turun ke bawah, menyusulmu. Kenapa kamu naik ke atas?”

“Karena aku ingin melihat Bhima, lagipula Ibu sudah pulang,” ujar Anin. “Mas, tahu tidak katanya Mbak Clara datang untuk mengobrol denganku, bukannya tadi dia mencari Ibu,” lanjut Anin seraya mendorong tubuh Harris mundur ke belakang. Kini mereka duduk di tepi ranjang.

“Benarkah dia mengatakan hal tersebut?”

“Tentu saja, tadi dia aku memergoki dirinya berada di taman belakang, Mbak Clara mengintip kamar kita,” adu Anin.

“Tenang saja, tak ada yang bisa dilihat dari taman belakang,” timpal Harris. Ia mengerti kekesalan Anin, ia juga merasa privasi mereka terganggu. “Karena dia sudah berbuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status