Share

Mantap Berpisah

“Ibu sungguh ingin berkonsultasi?” ulang Harris, ia kemudian menatap ke arah Anin.

“Memangnya kenapa, Mas? Mungkin Ibu butuh masukan dari para ahli, hatinya sedang tidak tenang,” timpal Anin. Harris menganggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan perkataan Anin barusan.

“Ibu berkata jika dia baik-baik tetapi nyatanya tidak, hatinya pasti terluka karena sikap ayah,” batin Harris.

Ketika sang Ibu pergi dengan ustadzah tersebut lain halnya dengan Harris dan Anin yang mengikuti para ustad menuju ke ruang tunggu. Anin mengarahkan netra untuk memandangi seluruh bangun pendidikan bernuansa isalmi tersebut.

“Ternyata tempat ini begitu luas, bangunannya juga sangat cantik,” ujarnya dalam hati. Netra Anin tak berhenti melihat ke sekelilingnya. Suara lantunan ayat suci terdengar sangat menyejukkan hatinya.

Seorang lelaki berpeci putih mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam ruangan berwarna hijau muda tersebut. Di dalam ruangan tersebut sudah ada wakil pemimpin pondok, ia turut menyambut kedata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status