Share

32. Keputusan final

Setelah sekian lama bergelut dengan pikiran yang berkecamuk, serta gemuruh di dalam hati. Akhirnya kuusap kasar air mata ini, lalu kuciumi puncak kepala putriku dengan sayang.

Aku sudah membuat sebuah keputusan, aku tak bisa hidup dalam ketakutanku seperti ini terus. Putriku berhak bahagia, ia berhak hidup dengan keluarga yang utuh. Ya ... aku tak boleh egois lagi. Apa pun yang terjadi nanti akan aku tanggung. Asalkan putriku bahagia, ia bisa tersenyum riang saat merasakan apa yang dirasakan teman-temannya.

"Naira mau Ayah dan bunda tinggal bersama? Baiklah, Bunda dan Ayah akan tinggal bersama. Asalkan ..."

Aku menggantung ucapanku, ingin melihat bagaimana reaksi gadis kecilku dan benar saja. Naira langsung menghentikan tangisnya dan memandang ke arahku penuh harap.

"Asalkan apa Bunda?" tanganya dengan mata bulat yang berkaca-kaca.

"Asalkan Naira janji sama Bunda, tidak akan jadi anak nakal lagi! Naira tidak boleh dekat-dekat dengan orang yang tidak dikenal, dan jangan terima pembe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status