Share

122. Perjalanan 2

Sementara Galuh Tapa hanya tersenyum kecil. Mereka semua bahkan belum mencapai level pendekar pilih tanding, tapi bertingkah seperti jagoan.

Sehingga pemuda itu mengambil sebuah ranting kecil yang masih terdapat sehelai daun diujung ranting tersebut.

Galuh Tapa sambil menggelengkan kepala menghadapi mereka semua secara bersamaan dengan menggunakan ranting itu sebagai senjata.

Boom...boom

Bahkan beberapa pedang yang terkena ranting yang dia gunakan seketika patah berkeping-keping.

Pemuda itu jelas menyalurkan tenaga dalam pada ranting yang dia gunakan, bahkan sehelai daun yang melekat tidak jatuh setelah beberapa kali mencabut nyawa lawannya.

Setelah dua menit atua mungkin lebih, Galuh Tapa menyisakan satu lawannya yang masih hidup, pemuda itu tidak membunuhnya, karena lawannya sudah melepaskan senjata sambil gemetaran.

''Aku akan membunuh yang satu ini! ''bocah itu berniat memainkan kecapi, tapi Galuh Tapa segera mencegahnya.

''Membunuh musuh yang sudah tidak berniat lagi bertarung b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status