Share

128. Siluman Ular Naga

Hingga perjalanan itu hampir membuat perut Galuh Tapa keluar, padahal tidak masalah ketika dia menaiki burung rajawali dengan terbang cepat, tapi entah kenapa ketika menaiki gerobak dia malah muntah beberapa kali.

''Gerobak buruk macan gila....Macan Gila gerobak buruk...''Galuh Tapa menyanyikan syair setiap kali dia memiliki kesempatan, dan di ikuti alunan petikan kecapi Candil.

''Syair yang menyayat hati, ''gumam para pengungsi.

Setelah beberapa menit, dibawah pohon-pohon yang besar yang rindang. Galuh Tapa keluar dengan tertatih-tatih, dia berjalan merangkak dan bersandar disalah satu pohon tenam tua.

Suasana sejuk dengan semilir angin laut dan ini pemandangan pertama baginya.

Untuk orang yang terbiasa hidup di atas bukit dan gunung, membuat pemuda itu sangat terpukau dengan ombak- ombak putih yang berkejar-kejaran.

''Sebaiknya kita istirahat cukup lama disini! ''ucap Galuh Tapa. ''Semua orang butuh istirahat, termasuk juga binatang itu.''

Brewok hitam menganggukkan kepala tanda ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status