Nampaknya jurai memang tidak bisa menggunakan tongkat pelebur gunung dalam pertarungannya, jelas saja tongkat itu tidak berguna meski memiliki kemampuaan yang dahsyat.Hingga menurutnya tidak ada gunanya, tidak sama sekali, karena senjata itu bukan hal penting.Tapi tidak dengan Satu Jagat, tongkat itu adalah pusaka yang terbaik yang dia miliki, seseorang yang berhasil mengambil harta berharga dari tangannya, adalah sebuah penghinaan.'' Sekarang aku ingin melihat bagaimana kau bertarung tanpa menggunakan tongkat''. Sehingga Jurai mendaratkan satu serangan kedepan, dan dalam seketika mengeluarkan sebuah energi berbentuk bola api.Kekuatan yang dikeluarkan pria ini,bisa saja menghanguskan lawannya bahkan tempat itu.Setiap bola api itu menyentuh bangunan, maka bangunan akan hancur, hingga serangan itu melayang-layang diudara, energi itu berhasil memorak-purandakan barisan yang dipimpin Tiran Putih.''Sungguh kekuatan itu sangat kuat, ini bisa menghabisi pasukanku, jika dibiarkan ini
Dua mayat hidup yang tertindih di dinding beton, '' kurang ajar! Jurai mengepal kedua telapak tangannya, ''dimana pria itu bersembunyi.Satu Jagat kembali merangkak, dan dia akhirnya bisa melihat tongkat pelebur gunung yang tertancap dibelakang jurai, pantas saja dia tidak bisa melihatnya dari arah depan.''Aku harus mengambil kembali senjata itu, ''ucap Satu Jagat lirih.Kini Satu Jagat mulai berpikir, dia harus melakukan sesuatu agar tongkat itu kembali pada dirinya.Hingga pada akhirnya pria itu menemukan beberapa taktik, tidak terlalu bagus tapi dia harus mengambil resiko yang besar, untuk mengambil kembali tongkat itu.Hingga pria ini menyadari Jurai tidak pernah bergerak semenjak dia mengeluarkan jurus aneh itu, semakin besar energi bola api semakin pria itu tidak banyak bergerak.'' dia menggunakan energi hitam aneh yang menyeramkan itu, '' Satu Jagat sedang berpikir, '' dan juga semakin besar energi itu, aku yakin semakin sulit dikendalikan, bisa saja seperti bom waktu dan
Jika saja Satu Jagat memiliki banyak tenaga dalam, tentu dia sudah berhasil membunuh pria itu.Jurai berdiri dengan keadaan yang tidak sempurna, dia memegang tulang rusuk sebelah kirinya, rasanya pasti sangat sakit, Satu Jagat juga merasakan hal yang sama energi bola api telah banyak mengupas kulitnya hingga mengalami luka parah.Satu Jagat menopang tubuhnya dengan tongkat yang dipegangnya, jika tidak, mungkin dia akan kehilangan keseimbangan.Kemudian mereka berdua melanjutkan pertarungan, saling baku hantam serta beberapa kali saling hempas.Sekarang kedunya mulai merasakan hampir kehabisan energi, pertarungan itu membuat napas mereka tersengkal-sengkal. Namun pada saat yang bersamaan mereka berdua berhasil mendaratkan tinju kearah wajah, hingga membuat keduanya jatuh ketanah.Satu Jagat berdiri terlebih dahulu, dia memandangi jurai dengan sayup, lalu dia mengangkat tongkat dengan tinggi, tapi tentu saja serangan yang standar mampu dihindari Jurai.Wakil pemimpin itu berguling-gul
Melihat itu, Galuh Tapa mencabut pedang pusaka Lintang Kuning, pedang itu terbang dengan cepat berniat menikam tubuh Sugani, nyaris saja, wakil pemimpin mati tertancap kena serangan jika dia tindak menghindarinya tepat waktu.Hingga pedang pusaka Lintang kuning tertancap ketanah, tapi tidak waktu lama tercabut dan kambali ketangan Galuh Tapa.Tapi melihat hal itu Sugani sangat terkejut, karena pedang pusaka yang mampu bergerak kembali menuju kempemiliknya."Pedang yang benar-benar hebat, aku belum pernah melihat teknik pedang yang seperti itu!, "ucap batin Sugani.Sehingga Galuh Tapa, tidak mau menunggu lama dia langsung menyerang kembali disaat Sugani sedang lengah, serangan ini berhasil mengenai tipis wajah pria itu.Sekarang Sugani terlihat manis dengan beberapa tetes darah yang menghiasi wajahnya, pria itu menahan rasa sakit akibat terkena pedang yang dimiliki Galuh Tapa, dan bahkan berusaha menyapu darah yang menetis.'' itu jurus teknik pedang penjuru, '' ucap Sugani dengan ti
Dia adalah musuh kegelapan, " hanya dengan kekuatan ini, apakah kau ingin membunuhku dengan teknik pedang penjuru dengan menggunakan pedang pusaka yang kau punya, "ucap Sugani." Tidak ini lebih kuat, " jawab Galuh Tapa.Sugani sama sekali tidak merasa takut, lalu dia mengeluarkan jurus terkuat yang dimiliki sekarang.''Angkara Naga Merah Bayang''.Kemudian pria itu mengeluarkan jurus naga merah Bayang, ilmu yang digunakan memancarkan cahaya yang membentuk naga.Galuh Tapa sedikit terkejut, karena sugani memiliki jurus bayang, sebab jurus itu adalah sangat kuat, jadi seperti apa jika energi itu telah sempurna, tentu sangat dahsyat.''Aku harus berhati-hati melawan pria ini!, ucap dalam hati Galuh Tapa, ''auranya sangat kuat dan kekuatannya sangat besar''.DIbawah sana, Kinanti dan teman-temannya, bersembunyi dibalik tembok yang tebal, sebab energi panas dan tekanan kuat dari naga milik Sugani membuat dirinya kesulitan bernapas.Gadis itu dan ketiga temannya hanya memiliki beberapa pe
Sementara Galuh Tapa menyadari Sutantri sedang pergi kearahnya, dia menatap Kinanti dan Ayu Andira, serta kedua lelaki yang sedang terluka didekat mereka sembari senyum kecil,'' Pergilah kalian dari sini, dia datang menuntut balas, ''ucap Galuh Tapa sembari mengingatkan.'' Aku tidak akan meninggalkan dirimu, ''jawap Kinanti.''Kalian pergilah, aku mohon sebelum semua ini terlambat, '' sambung Galuh Tapa.Ke empat orang itu tidak berkata apapun, bahkan Kinanti mengerti bahwa dirinya hanya mengganggu pertarungan saja, lalu dia menatap Galuh Tapa dengan wajah yang tidak tega meninggalkan dia sendiri disini.'' Kembalilah dengan selamat, ''ucap Kinanti dengan pelan.Mendengar ucapan wanita itu, Galuh tapa hanya mengangguk, tapi dia tidak dapat berjanji untuk memenuhi permintaan Kinanti.Setelah kepergian Kinanti dan ketiga temannya, Galuh Tapa mengeratkan gengaman pedang seketika batu pusaka yang dihuni eyang Saga, lasung menyatu.Bukan itu saja teknik pedang bayangan dengan menggunak
Dengan kekuatannya saat ini Galuh Tapa tidak mampu melawan kekuatan kegelapan Sutantri.'' Jika seperti ini terus, aku tidak memiliki kesempatan, '' rintih Galuh Tapa, '' aku harus melampaui kekuatanku''.Lalu Sutanti mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, sebuah pedang pendek yang beraura gelap.Sebuah pedang kegelapan yang sangat hebat, bahkan lebih berat dari aura energi yang dipancarkan oleh sutantri itu sendiri.Beberapa menit kemudian, pertarungan kembali dilanjutkan, Galuh Tapa telah mencapai batasannya, jadi setiap serangan yang dikeluarkan lebih mudah dihindari dan kurang bertenaga.Hingga setiap detik tempo yang dikeluarkan pemuda itu semakin lambat, dan mudah untuk dibaca.SeteIah itu Galuh Tapa tidak sanggup untuk mengeluarkan jurus tingkat tingginya, jurus itu menggunakan gerakan yang rumit dan lentur, dia tidak sanggup lagi melakukan hal itu.Dia melepaskan aura energi panas yang tersisa ditubuhnya dan kemudian cahaya terang menyelimuti pedang pusaka Lintang Kuning
Mata sutantri melotot terkejut saking terkejutnya, sekarang ini dia menyadari sesuatu, pedang itu bukan ingin membunuh Galuh Tapa atau juga melahap darah panas dilengan kanan pemuda itu, tetapi sesuatu yang lain.'' Dia ingin menyatu dengan pemuda itu, ''ucap Sutantri, '' aku tidak pernah mendengar sebuah pusaka menyatu dengan tuannya, tapi aku yakin pedang itu berusaha menyatukan diri dengannya, ini gawat''.Setelah banyak melahap darah, tiba-tiba saja pedang itu bersinar terang menyilaukan mata.Tempat itu menjadi terang dan sangat menggangu pergerakkan lawan.Sementara itu Galuh Tapa sudah tidak sadarkan diri, dia sudah pingsan dua menit yang lalu, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang dideritanya.Kinanti menatap Galuh Tapa dengan mata berkaca, dia berusaha mendekati tapi energi bening menghalangi, lagi pula cahaya terang membuatnya kesulitan untuk memastikan kondisi pemuda itu.'' Apa yang harus aku lakukan?, '' Gumam Sutantri dalam benahnya.Setelah itu, cahaya terang menyi