Disisi lain Galuh Tapa tepat siang hari, danau itu yang tiba-tiba tadi malam mengalami pasang sekarang berangsur-angsur menjadi surut.Jika dugaan Galuh Tapa benar, maka surutnya air itu akan membawa kepada pintu masuk perguruan pedang bayangan.Dan ternyata apa yang pemuda itu pikirkan itu benar, air danau merah mengalami surut yang sangat jauh, dia sekarang dapat melihat sebuah lubang goa yang mulai nampak.''Aku yakin itu adalah pintu masuknya? ''ucap Galuh Tapa.Sekarang dia dengan bergegas menuju tempat itu, Jika dugaannya benar maka puncak surutnya air hanya beberapa menit saja, dan kemudian akan mengalami pasang.Jika hari ini dia gagal memasuki pintu itu, maka kesempatannya akan datang pada bulan depan saat bulan purnama.Pemuda ini berlari dengan sedikit bantuan tenaga dalamnya yang beberapa waktu berhasil dihimpun, tapi hanya beberapa persin saja, dan pada akhirnya dia berhasil memasuki goa itu.Galuh Tapa meraskan suasana gelap dan hangat, tidak pernah terbayangkan bahwa
Hingga akhirnya Macan hitam membawa Galuh Tapa menuju sebuah gerbang besar.Setelah memasuki gerbang itu, hal yang tidak terduga tiba-tiba mengejutkan Galuh Tapa.Ada cahaya terang ditempat itu tidak gelap yang seperti dia perkirkan, bahkan sekarang ini terlihat sinar matahari yang sedikit condong kebarat.Sebuah jalan luas yang dihiasi dengan susunan batu putih yang indah, dan bahkan terlihat manusia yang sibuk beraktipitas. pemandangan yang benar-benar tidak diduga pemuda ini.''Kau sepertinya bukan berasal dari tempat ini, '' tiba-tiba saja seorang pria menepuk pundak Galuh Tapa. '' kau tentu orang asing yang tersesat.Walaupun Galuh Tapa menganggap mereka manusia, tapi ada yang berbeda dengan tampilan mereka ini.Cara pakaian mereka, yang tampak seperti orang suku pedalaman, terlihat dari pakaian, baju dan celana seperti terbuat dari kulit binatang.Ada ciri khas dari mereka yang tampak berbedah yaitu dari kening dan di wajah ada garis lurus berwarna putih.Hingga membuat Galuh Ta
Melihat Galuh Tapa berteriak kesakitan, Andaran menjadi serba salah, dan dia bingung harus berbuat apa.Hingga Nyai Pirut menyuruhnya untuk mengambil seutas tali.''Ikat tubuhnya dan lilitkan dengan dengan banyak, agar tubuhnya tidak banyak bergerak''.Kemudian Andaran melakukan hal yang diperintahkan Nyai Pirut, awalnya dia ragu tapi hingga dia melaksanakan ucapan wanita itu.''Sekarang kita hanya menunggu hidup dan matinya ada ditakdirnya.''Pengobatan itu membuat Galuh Tapa, sehari semalam merasakan kesakitan dan belum juga sadarkan diri.Andaran menunggu dirinya dengan rasa khawatir, dan dia beberapa berjalan dengan mundar-mandir saking panik.Namun dia berusaha agar tetap menenangkan perasaan itu.''Kau! Kenapa bersikeras untuk menyelamatkan pemuda itu, bukankah dia orang luar yang tidak ada hubungan dengan dirimu?, ''tanya Nyai Pirut, sedikit heran dengan kelakuan Andaran yang tidak biasanya.Andaran terdiam dengan sesaat tampak sedang berpikir.''Jika kau tidak mau memberitahu
Tapi dengan keadaan sekarang tentu Galuh Tapa harus menunggu agar benar-benar pulih kembali.Setelah itu Andaran membawakan sesuatu untuk pemuda itu.''Sekarang minumlah, ini adalah ramuan yang diberikan Nyai Pirut,''ucap Andaran sembari menyajikan minuman itu.Hingga Galuh Tapa meminum obat yang telah diberikan Andaran, tapi dia merasakan ramuan itu rasanya sangat aneh.''Ini sangat pahit paman!, ''ucap Galuh Tapa yang hampir memuntahkan obat itu.Pria itu tertawa melihat keadaan Galuh Tapa yang sedang merasakan obot yang telah diminum.''Hahaha!, tidak ada obat yang manis, timpal pria kekar itu, sembari terkekeh, ''tapi tunggulah dalam beberapa saat kau akan merasakan reaksi obat itu''.''Kini aku merasakan tubuhku mulai terasa hangat, aku merasakan tenagaku sedikit demi sedikit menjadi pulih, ramuan ini benar- benar hebat, ''ucap Galuh Tapa, kagum dengan ramuan itu.''Tentu saja tempat ini menyediakan ramuan yang berguna bagi..''Namun belum selesai Andaran bicara, tapi tiba-tiba
Jadi orang yang ditolong Andaran dengan ratusan luka adalah pembunuh kakaknya, dengan begitu membuat pria itu menjadi geram. Galuh Tapa merasakan aura membunuh tertuju kearahnya, tapi pemuda ini masih terlihat tenang. Dia malah menarik sebuah kursi dan menghadap macan hitam besar yang kembali tertidur. ''Apa kau ingin menutut balas atas kematian saudaramu.'' Andaran ingin mengatakan 'iya' tapi itu tidak keluar dari mulutnya. Melihat sikap Galuh Tapa tetap tenang membuat dia menjadi lebih waspada. ''Apa pemuda ini berniat menipuku?, atau dia memang tidak berniat bertarung, karena kondisinya yang lemah? tidak, kenapa dia masih bersikap tenang, apa dia meremehkan aku? ''Gumam hati Andaran menggerutu. ''Dengarkan aku, jika kau tidak percaya tidak masalah, aku benci berkata bohong, luka yang kudapat bukan karena saudaramu, tapi dari orang yang memperkerjakan dirinya. ''ucap Galuh Tapa. ''Dan perlu kau ketahui saudaramu menyesali atas tindakannya, tapi ikatan dengan orang itu tidak bi
Sekarang Galuh Tapa tahu kenapa Andaran tidak membunuhnya, itu karna dia telah memasuki alam pikiran nya dengan cakra mata batin yang terbuka.Dengan terbukanya cakra mata batin seseorang akan memiliki kemampuan yang lebih, seperti membaca pikiran dan melihat sesuatu yang kasat mata, seperti yang dilakukan Kinanti yang dapat melihat jiwa batu pusaka yang ada ditubuh Galuh Tapa.lalu Andaran menyipitkan mata, perkataan Galuh Tapa jelas berusaha memancing dirinya, untuk memberi tahu informasi yang paling berharga, yaitu cara mereka melepaskan tenaga dalam.''Hah..''Galuh Tapa melepas napas panjang, ''kalian tidak akan memberi tahuku bukan? karena itu sangat berharga, bukan hanya dari kitab pedang bayangan, tapi sumber energi tenaga dalam itu sangat penting bagiku saat ini''.''Kenapa kau ingin menjadi kuat anak muda? ''tanya Andaran.''Aku ingin mengalahkan kelompok Kelabang Iblis dan Naga Hitam, trutama kelompok Naga Hitam, mereka telah mengahancurkan desa kami, dan yang paling menyed
Tujuan Resi Sembadah adalah agar menghilangkan ambisi muridnya dari tempat ini, agar bisa bertahan hidup.Namun tempat ini dunia goib dan penuh misteri bagi Galuh Tapa, bahkan cahaya matahari didunia ini adalah palsu.Galuh Tapa tidak begitu paham, tapi dia yakin semua orang ditempat ini tidak pernah menyadarinya, selain Resi Sembadah.''Nampaknya waktu bagi kami akan tiba...'' Resi Sembadah kemudian menatap seluruh anak muridnya, ''yang dikatakan pemuda ini benar, kita tidak bisa keluar dari tempat ini secara hidup-hidup, kecuali tidak memiliki tenaga dalam, lalu bagaimana caramu membebaskan kami dari tempat ini?''''Dengan mengambil kitab pedang bayangan yang berada pada goa diatas puncak kawah gunung dempo. ''ucap Galuh Tapa dengan tegas.membuat semua orang tersentak terdiam, dan pandangan mata mereka melotot nyaris keluar dari kelopaknya.Melihat pemandangan itu, Andaran tersenyum kecil, dia pernah berada diposisi yang sama seperti mereka.''Apakah kau berniat mengambilnya? ''ta
Lalu Galuh Tapa berjalan dengan pelan, menelusuri hutan rimba belantara dengan pohon yang berwarna putih besar dan tinggi.Jika pemuda ini memperhatikan tidak ada warna lain batang pohon ditempat itu, selain warna putih perak dan daun kecil berwarna unggu.Hingga beberapa saat kemudian perjalanan pemuda itu sudah semakin jauh, tapi dia belum menemukan satu tumbuhan yang berjenis seperti yang disebutkan,Andaran, ini lagi-lagi membuatnya sedikit kesal.''Apa kau tahu dimana kita harus menemukannya?, ''ucapan Galuh Tapa, tapi dibalas geraman oleh panglima kumbang, ''aku anggap tidak dan berhentilah menggeram kearahku! itu menjengkelkan.''Kini perjalanan Galuh Tapa semakin jauh, bahkan lebih jauh masuk kedalam hutan belantara, sekarang dia mulai merasakan beberapa energi yang berada didekatnya, mungkin para aura yang sedang berpatroli.Hal itu membuat panglima kumbang menunjukan eksprisi wajah yang gusar, dia mulai mengendus dengan berjalan dengan mengendap-endap dibalik semak yang lebat