"Jadi namamu adalah Shen Ji? Kalau begitu, maksudnya kamu berasal dari Keluarga Shen?" tanya Qing Yuan yang merasa penasaran."Benar. Aku adalah salah satu putri dari Tuan Shen Ming dan Nyonya Huo Lin. Tapi, aku adalah ...."Shen Ji menjawab lirih, kemudian menyembunyikan wajahnya dengan cara menunduk. "Aku adalah yang paling menyedihkan." "Aku selalu ditindas oleh kakakku. Aku bahkan dihina olehnya di sebuah perjamuan. Aku merasa sangat malu dan sakit hati saat mengingat semua itu." Shen Ji melanjutkan ucapannya dengan perasaan sedih.Shen Ji melanjutkan ucapannya. "Jadi, aku berniat menghilang saja dari dunia ini. Mungkin dengan begitu, mereka tidak akan lagi membenciku.""Oh, jadi itu masalahnya?" tanya Qing Yuan dalam hati. "Sepertinya tidak buruk juga kalau aku membantunya untuk membalas dendam. Tapi masalah lainnya, dia adalah putri dari Shen Ming yang merupakan musuh ayahku. Bagaimana kalau ayah mengetahui dan kemudian membunuhnya?" Di dalam hati, Qing Yuan sungguh bimbang da
"Seseorang yang ingin berubah itu tidaklah mudah dan harus ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh hal yang diinginkan." Qing Yuan mulai memberi penjelasan dengan gaya seorang guru. "Semua yang ada di dunia ini memiliki peraturan dan hukum masing-masing. Seperti halnya hukum sebab akibat." Shen Ji sampai mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar Qing Yuan berbicara. Suaranya yang tegas berwibawa memang sepadan dengan sosoknya yang tinggi semampai. Meskipun saat ini sang guru penampilannya dalam keadaan cukup berantakan.Rambut dan bajunya masih basah, bahkan banyak kotoran tanah menempel di beberapa bagian tubuhnya. Meski demikian, pesona serta keindahan pria muda ini tak berkurang sedikit juga."Jika dibandingkan dengan Kak Yu Zhen, sikapnya sangatlah jauh berbeda," pikir Shen Ji yang setengah mendengarkan penjelasan Qing Yuan dan sebagiannya tidak dia ingat. Qing Yuan menengadahkan wajahnya ke atas, memandang gumpalan-gumpalan awan berarakkan di langit dengan gerakan pelan.
"Lihat aku! Dan, apakah kamu melihatku memiliki wajah seburuk hantu seperti di dalam cerita orang-orang itu?" Qing Yuan melengkungkan sedikit badan ke arah depan dan dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke hadapan mata Shen Ji. "Apakah wajahku terlihat sangat buruk?""Apa maksud Shifu?" Shen Ji tak mengerti. Berhadapan sangat dekat dengan wajah seorang pria tampan, sungguh membuat jantungnya seperti digoyang-goyangkan dengan keras. Shen Ji bukan hanya menjadi salah tingkah, tapi juga sudah mulai berkeringat dingin dan merasa kesusahan bernapas. Ia juga harus kesulitan meneguk ludahnya yang seperti mengering."Jawab aku! Apakah shifu-mu ini bermuka sangat buruk sampai-sampai harus menutupinya dengan topeng untuk menyembunyikan wajah jeleknya?" Qing Yuan semakin mendekatkan wajahnya hingga ujung hidung pemuda itu nyaris bersentuhan dengan hidung muridnya.Shen Ji kian merasa gugup atas ulah guru barunya ini, tapi dia harus menjawab dengan jujur. "Te--tentu saja Shifu tidak buruk. Bahkan
Qing Wei masih berlutut dengan perasaan sedikit buruk. Dia khawatir tuan muda keras kepala ini akan memberikan hukuman yang paling ditakutinya.Namun, gadis itu itu hanya mendengar suara Qing Yuan yang terdengar tenang. "Sudahlah, kamu bangunlah, Ah Wei. Sekarang kamu aku tugaskan untuk membawa muridku ini. Siapkan tempat untuknya, dan cukupi apa saja yang dia perlukan. Ingatlah untuk selalu memperlakukan dia dengan baik." Demi mendengar perintah dari Qing Yuan, Qing Wei segera bangkit dan mengepalkan kedua tangannya. "Siap, Ketua!" "Tidak tahu apa maksud ketua dengan membawa gadis gemuk ini, aku tetap harus menjalankan perintahnya," bisik Qing Wei dalam hati dengan perasaan aneh. Tidak biasanya Qing Yuan bersikap peduli kepada wanita lain seperti sekarang ini. Terlebih lagi dengan mengangkat seseorang untuk menjadi muridnya. Jika bukan karena suatu tujuan, tentu saja seorang Qing Yuan tidak akan pernah melakukan hal yang cukup tak masuk akal.Saat Qing Wei memerhatikan keadaan Qi
"Jadi, namamu adalah Shen Ji?" Pertanyaan Qing Wei seperti untuk dirinya sendiri. Kilat keheranan terlintas nyata di sorot mata sipitnya yang cantik dan indah. "Shen Ji? Gadis ini bermarga Shen. Bukankah itu artinya, dia ada hubungan dengan orang itu?" Dalam hati Qing Wei bertanya dan dia merasa ada suatu hal yang sebenarnya sangat mengkhawatirkan. "Aku sungguh tak mengerti apa maksud ketua. Lebih baik aku tanyakan saja nanti." "Ya. Itu adalah namaku. Oh ya, siapa nama Kakak cantik ini?" bertanya Shen Ji sambil terus mengikuti Qing Wei. "Oh, nama yang bagus dan tentunya itu juga akan membawa hal yang bagus pula untukmu." Qing Wei mengatakan hal itu dengan setulus hati. Jari-jari Shen Ji saling berkaitan dan meremas guna mengatasi kepiluan dalam hati. Namun, tidak ada salahnya juga dia mengatakan hal baik untuk dirinya sendiri. Shen Ji lalu berucap dengan suara lirih yang mengandung sedikit keraguan. "Semoga saja demikian." "Tentu saja. Kamu harus yakin akan hal itu. Baiklah, sek
"Yang Yuan!" geram salah seorang dari salah seorang tahanan dengan suara tertahan disertai kebencian, tatap jijik dan amarah yang menggelegak dalam dada.Mata para tahanan lainnya yang semula telah menjadi sayu pun tiba-tiba saja melotot. Mereka sungguh tak mengira, jika orang ini akan datang sendiri ke tempat di mana mereka baru saja disiksa habis-habisan.Itu bisa terlihat dari banyaknya ceceran darah yang tersebar di mana-mana. Bahkan lantai beralas jerami dan dinding-dinding penjara gua juga sudah memiliki lukisan abstrak mengerikan yang dapat membuat seseorang merasa mual hingga ingin muntah.Di sudut ruangan, seorang pria bertopeng bertubuh tinggi besar dan kekar terlihat tengah memegang sebilah parang. Sepertinya, dia baru saja bersenang-senang dengan para tawanan di sana.Qing Yuan berdiri di depan pintu penjara dengan tatap menikam setajam pedang. Mata yang terlihat pada lubang topeng tampak teramat dingin, disertai menguarnya aura aneh dan membuat bulu kuduk siapa pun akan me
"Beraninya kau hendak mengotori tuanku!" Suara bentakan keras mengejutkan semua orang.Qing Yuan juga ikut terkejut saat melihat Qing Sha sudah berdiri di depannya, dan langsung memukuli wajah pria tawanan berbadan besar yang nyaris meludahi Qing Yuan. Mendapatkan pukulan bertubi-tubi, wajah pria tawanan itu pun seketika menjadi memar di mana-mana.Sakitnya tak terkata. Pria tawanan hanya bisa mengeluarkan jeritan dan erangan kesakitan. "Qing Sha, cukup!" Qing Yuan berseru untuk menghentikan bawahannya. Namun, Qing Sha sudah kepalang kalap, hingga dia tetap tak mendengar seruan dari sang tuan. Melihat kelakuan brutal Qing Sha, rasa panik dan ketakutan setengah mati meliputi semua tawanan yang berada di ruangan tersebut. Qing Yuan berteriak memerintah, "Niu Li, hentikan dia!" "Siap, Ketua!" Niu Li langsung maju dan mencoba melerai Qing Sha. Namun, Qing Sha memiliki kekuatan fisik empat kali lebih besar dari Niu Li. Meskipun dengan sekuat tenaga dia mencoba menahan tangan Qing Sha
"Yang Yuan, aku akan bunuh diri kalau kamu berani mendekatiku!" Si tawanan mengancam, meski tampak sangat ketakutan dan sepertinya dia hendak melakukan sesuatu.Qing Yuan tak peduli dengan ancaman murahan semacam itu. Bagi pria muda tersebut, dirinya tidak akan rugi jika si pria tawanan mati akibat bunuh diri. Namun, Qing Yuan memerhatikan sekilas mulut si tawanan yang tampak bergerak-gerak, seperti sedang berusaha melakukan sesuatu. Dan ....Dug!Qing Yuan tanpa segan memukul tengkuk si tawanan hingga pria itu memuntahkan sesuatu. Benda bulat sebesar biji buah labu kuning tampak terlempar dan jatuh di antara tumpukan jerami. "Racun!" Salah seorang penjaga berseru sambil menunjuk benda bulat hitam yang baru saja dimuntahkan oleh murid Sekte Puncak Barat. "Dia ingin bunuh diri dengan menelan racun itu!" Qing Yuan mendengus dingin sambil memungut pil hitam yang terjatuh di antara selipan jerami. "Jadi, mereka juga dibekali racun untuk membunuh diri mereka sendiri saat keadaan terdes