Share

Bertahan Sakit Pergi Sulit

“Kamu ngapain?”

Aku bernafas lega karena ternyata yang menegurku adalah Mang Jupri, supir di rumah ini. Mungkin lewat pintu samping makanya karena tadi aku tidak melihat siapapun di sini.

“Nggak ada kok, Mang. Saya ke dalam dulu.”

Dengan langkah tergesa aku masuk ke dalam, mengunci diri di kamar. Pekerjaanku sudah selesai dan akan dimulai lagi untuk menyiapkan makan malam nanti.

Hatiku masih panas mendengar perkataan Non Faz tadi.

Apa yang dikatakannya itu benar, mereka sudah pernah berhubungan. Jika tidak benar untuk apa Non Faz bicara begitu.

Menduga-duga malah membuat kepalaku berdenyut. Ingin sekali aku menanyakan langsung tapi belum tentu Mas Bagas akan jujur, tadi saja dia mengatakan sendiri jika dirinya tidak pernah menyentuh Non Faz. Berbeda dengan apa yang Non Faz katakan barusan.

Aku tidak bisa seperti ini. Hatiku tidak sekuat itu untuk terus menerima hujaman dari fakta yang setiap harinya muncul dan membuat hati semakin koyak.

Air mataku kembali mengalir tanpa bisa ditahan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status