Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku

Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku

Oleh:  Azalea  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
91Bab
17.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pulang ke kampung halaman berniat untuk liburan Launa malah mendapat pengakuan mengejutkan dari Desi, tetangganya itu pamer lelaki yang ternyata adalah suami Launa.

Lihat lebih banyak
Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Uchiha Nåmìkaze Shanzec
ceritanya seru
2023-10-19 16:08:30
0
91 Bab
Pamer Suami Orang di Depan Istri Sah
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 1“Ya ampun, Una. Lama di kota, balik ke kampung masih gini-gini aja?”Desi memindai penampilanku dari atas hingga ke bawah dengan tatapan meremehkan. Dia mengibaskan tangannya yang dihiasi gelang dan cincin, jangan lupakan kalung yang menggantung di lehernya.Sudah seperti toko emas berjalan.Tidak ada yang salah sebenarnya dengan penampilanku, aku hanya mengenakan celana kulot dan kaos oblong dengan rambut dicepol juga sandal jepit yang menjadi alas kaki.“Emang kenapa?”“Maaf, aku lupa. Suami kamu 'kan cuman kuli bangunan, dia juga pasti nggak bisa libur ya makanya kamu datang kesini sendiri?”Sekian lama berada di kota akhirnya aku bisa kembali ke kampung halaman. Semuanya terasa sangat berbeda karena sepuluh tahun kutinggalkan. Tapi mulut Desi tetap sama, paling bisa menghujat orang. Rasanya ingin sekali kuremas mulutnya itu, tapi berdebat dengan orang sepertinya hanya membuang waktu.Dia tetangga sekaligus teman sekolahku tapi kami tidak
Baca selengkapnya
Barang Bekas Untuk Pelakor
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 2Kening Desi berkerut, “Maksud kamu apa?”“Maksud aku itu, suamiku pernah kerja di tempat calon suami kamu. Jadi tukang kebun di rumahnya dulu.”Rahasia besar terbongkar begitu saja, aku tidak akan membiarkan ini menjadi mudah. Enak saja dia sudah mengkhianatiku dan berencana menikahi wanita lain.Awas saja kamu, Mas! Kujagal burungmu baru tahu rasa.Kau tidak akan lepas begitu saja dari masalah ini.“Oh, ya ampun. Dunia sempit banget ya. Calon suami aku kaget pasti lihat temen aku nikah sama tukang kebunnya dulu.”Kau yang akan lebih kaget saat tahu siapa calon suamimu yang sebenarnya.Mas Damar benar-benar kurang ajar. Tas milikku yang tak terpakai yang kupikir benar-benar dia sumbangkan ternyata dilemparkannya pada selingkuhannya.Setidaknya dia tidak memberikan barang baru karena memang wanita yang jadi duri di dalam rumah tangga orang itu tidak pantas untuk diistimewakan. Cocok memang mendapat barang bekas.Dan cincin yang melingkar di ja
Baca selengkapnya
Selingkuhan Saja Bangga
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 3“Terlanjur cinta.”Cinta biji matamu! Kau hanya cinta hartanya meskipun memang Mas Damar bukan lelaki dengan wajah standar, dia bisa dibilang tampannya di atas rata-rata.“Emang kamu udah berapa lama sama calon kamu itu?”Desi menarik tanganku, “Sambil duduk aja ngomongnya, pegel berdiri terus.”Kuhempaskan bokongku di kursi masih menunggu Desi bicara.“Tiga bulan.”Alisku bertaut, “Tiga bulan kamu kenal sama dia terus mau diajak nikah gitu?”Aku jadi sanksi, jangan-jangan Mas Damar sudah pernah tidur dengan Desi.Beberapa bulan ini dia memang tidak pernah lagi memintaku untuk melayaninya, dan sepertinya penyebabnya adalah ini. Dia memiliki pemuas lain.Sudah jelas-jelas ada yang halal malah melirik yang haram. Setelah ini aku tidak akan mau lagi melayaninya, enak saja. Sudah masuk sangkar orang dan ingin kembali padaku. Tidak akan kuterima.“Ya ampun, kamu iri banget ya sama aku, Na. Kalau mau nanti aku kenalin sama temennya Mas Pras, tapi
Baca selengkapnya
Hamil Anak Mas Damar
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 4Tawa Desi pecah, “Segitunya kamu iri sama aku. Udah nggak usah ngarang cerita, kamu itu kebawa sama sinetron ikan terbang yang kamu tonton. Mending kamu dengerin aja kisah cinta aku sama Mas Pras.”Aku mengalah, “Katakan, seperti apa lelaki yang kamu pamerkan itu. Sehebat apa dia?”“Ja-”“Mami!”Aku tersentak mendengar Aslan berteriak memanggil, buru-buru aku keluar untuk melihatnya. Takut dia terluka atau jatuh.Langkahku terhenti saat melihat Aslan berdiri sambil memperhatikan anak kecil seusianya yang berlari menjauh.“Aslan kenapa, Bi?”“Itu dia mau kapal-kapalan?” Bibi mengarahkan telunjuknya pada baskom berisi air yang berada di teras.“Oh, yang bunyi itu 'kah?”“Iya.”“Beli dimana itu, Bi.”“Di pasar banyak. Kamu nggak pernah kasih anak kamu mainan apa? Biar nanti aku yang beliin, kasihan banget anaknya nggak dikasih mainan.”Perkataan Desi itu seolah-olah aku ini tidak mampu meski hanya sekedar membelikan mainan.“Aslan, sini, Nak.” A
Baca selengkapnya
Pura-pura itu Menyakitkan
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 5Mataku memanas membuat buliran bening berjatuhan membasahi pipi.“Eh, Una. Kenapa malah nangis?” Bibi menegur membuatku buru-buru mengusap kasar pipiku yang basah.“Nggak, Bi. Aku kasihan aja sama anaknya nanti.”“Anak nggak salah tapi jadi korban. Apalagi katanya calon suami si Desi itu udah punya istri, anaknya masih kecil lagi.”Tidak, aku tidak sanggup lagi mendengar semua itu. Meski faktanya masih setengah-setengah tapi dari apa yang kudengar itu semua sudah menjurus dan kemungkinan memang Mas Damar lelaki itu, lelaki yang menghamili Desi.“Bi, malam ini Aslan tidur di kamar Bibi ya. Dia kangen sama Bibi.”Bibi tersenyum menggodaku, “Iya, Bibi tahu. Nanti malem Damar datang kalian pasti nggak mau diganggu.”Aku hanya membalas dengan seulas senyum lalu masuk ke dalam kamar.Rumah yang dulu ditempati olehku dan orangtuaku sengaja ditempati oleh bibi-adik sepupu ibuku-karena rumah tidak baik dibiarkan terbengkalai begitu saja.Kuhirup udara
Baca selengkapnya
Curiga
LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKUBab 6Dari bangun tidur, Mas Damar tidak berhenti bersin, hidungnya sampai memerah dan meler.“Nakal. Aku udah bilang pake bajunya malah nggak denger, kena flu 'kan sekarang.” Pagi-pagi aku sudah kesal dibuatnya.Baru saja datang sudah terkena flu begini. Meskipun udaranya terasa panas tapi tetap akan masuk angin jika tidur tidak memakai baju. Udara di desa dan kota jelas sangat berbeda. Dia juga seharusnya masih menyesuaikan karena ini pertama kalinya datang kesini.Eh, tapi apa dia juga pernah kesini untuk bertemu keluarga Desi? Tidak mungkin melamar tanpa datang kesini. Berarti keluarga Desi pasti mengenali Mas Damar. Mustahil jika tidak.“Diam aja di rumah, biar aku pergi ke pasar bareng Bibi.”“Nggak, sayang. Aku cuman flu doang bukan sakit parah. Ada masker 'kan?”Keningku berkerut, “Masker?”“Iya, jangan sampe nanti Aslan ikut kena flu gara-gara aku. Sekalian nanti beli obat di apotik.”Apa dia sengaja membuat dirinya flu agar bisa menutupi
Baca selengkapnya
Menanyakan Suamiku
Netraku tidak lepas memandangi Mas Damar yang terlihat serius bicara dengan orang yang menelponnya.“Mami, ayo. Papi lama ….” Aslan mulai merengek karena tidak sabar.“Sebentar ya, Papi lagi telepon.”“Nanti beli kue ya, Mi. Aslan mau makan kue bareng temen-temen.”Aku berjongkok memegang pundak kecilnya, “Aslan punya temen disini?”Dia mengangguk kecil, “Iya tapi kemarin pulang karena dipanggil Ibunya. Aslan mau beli makanan banyak biar bisa lama-lama main sama mereka.”Kuusap lembut puncak kepalanya, “Iya, nanti kita beli ya. Anak Mami memang pintar, kita memang harus belajar berbagi.”“Pintar kayak Mami,” sahutnya. Dia langsung berhambur memelukku.Berbagi makanan atau barang masih boleh tapi berbagi orang yang dicintai itu tidak akan pernah bisa dilakukan oleh siapapun. Orang bodoh mana yang mau membagi orang yang dicintainya dengan orang lain. Aku pun tidak akan mau. Saat semua mengarah pada Mas Damar, aku masih menahan diri dan ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri jika mem
Baca selengkapnya
Bukan Parasnya tapi Murahnya
“Aku penasaran aja mukanya kayak apa. Pengen bandingin gantengan siapa sama calon suami aku.”Aku memutar bola mata malas, “nggak usah banding-bandingin, semua cowok itu ganteng di mata orang yang tepat.”“Suami mukanya pas-pasan aja pelit banget.”Kulepaskan paksa tangannya, “Udah ya, aku capek banget. Mau pulang. Nggak usah penasaran sama muka suami aku, yang ada nanti kamu jantungan lagi.”“Karena jelek ya?”“Terserah kamu lah mau mikir kayak apa juga, aku nggak peduli.”Aku tidak memperdulikan teriakannya dan terus melangkah menjauh. Datang ke kampung untuk liburan dan silaturahmi bersama keluargaku yang lain tapi malah musibah yang didapatkan. Tapi mungkin jika kau tidak datang kesini aku tidak akan ahu menahu soal Mas Damar yang kemungkinan besar selingkuh dengan Desi.Tapi kalau memang selingkuh kenapa harus Desi? Dia memiliki banyak kenalan wanita yang kulihat dari parasnya lumayan. Bukan aku mengatakan Desi tidak cantik, semua wanita cantik dan memiliki kelebihan masing-masi
Baca selengkapnya
Ternyata ....
“Ya ampun, Mas.”Aku meringis melihat dahinya memar.“Kamu kenapa sih?” tanya Mas Damar sambil mengelus dahinya.“Una, Una. Cepetan dong, aku buru-buru nih.” Desi berteriak dari luar sambil menggedor pintu.Dia bisa membangunkan Aslan jika membuat ribut begitu.Aku menarik Mas Damar ke kamar.Ini menyangkut harga diri, aku tidak mau ada keributan disini meskipun iya Mas Damar dan Desi selingkuh. Tapi aku tidak ingin semua itu terbongkar dan menjadi konsumsi publik, itu aib.Apalagi Desi tidak akan diam saja jika tahu Mas Damar suamiku, bisa jadi seluruh desa tahu. Bukan tidak ingin mempertemukan mereka dan meminta penjelasan langsung dari kedua belah pihak. Banyak yang harus aku pertimbangkan termasuk bukti yang harus ada di tangan.“Kamu diem disini, jangan keluar. Kunci mobil mana?”“Di saku jaket.”Aku meraih jaketnya yang tersampir di kursi dan merogoh kunci dari dalamnya.“Pokoknya jangan keluar kalau kamu nggak mau celaka.” Aku memperingatkannya sebelum menemui Desi.Mungkin jik
Baca selengkapnya
Selingkuh itu Enaknya Sebentar
Bukan nomor Mas Damar, tapi tetap kusimpan nomor itu untuk dicari tahu pemilik sebenarnya.Wajar jika orang selingkuh memiliki lebih dari satu nomor ponsel tapi banyak yang terasa janggal disini.“Eh, malam bengong lagi. Ayo.” Desi sudah menenteng kantong kresek di tangannya.Kami langsung pulang lagi, aku juga tidak mau mengantar dia pergi ke tempat lain. Enak saja dia pikir aku ini supir apa.“Na, majikan suami kamu kaya banget ya. Mobilnya aja mewah gini, suaranya juga nggak berisik,” komentar Desi saat kembali masuk ke dalam mobil.“Mau mobil kayak gini?”“Nggak, aku mau beli yang lebih bagus dari ini. Dan yang jelas beli mobil yang orang kampung sini nggak punya.”Ya … ya. Terserah.Aku menurunkan Desi tepat di depan rumahnya.“Nih buat sewa mobilnya.” “Nggak usah.”“Alah, jangan malu-malu gitu kalau emang butuh.” Dia menaruh begitu saja selembar uang lima puluh ribu sebelum keluar dari mobil tanpa ucapan terima kasih. Mungkin ucapan terima kasihnya diwakilkan oleh uang.Setelah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status