Share

Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku
Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku
Author: Azalea

Pamer Suami Orang di Depan Istri Sah

LELAKI YANG KAU PAMERKAN ITU SUAMIKU

Bab 1

“Ya ampun, Una. Lama di kota, balik ke kampung masih gini-gini aja?”

Desi memindai penampilanku dari atas hingga ke bawah dengan tatapan meremehkan. Dia mengibaskan tangannya yang dihiasi gelang dan cincin, jangan lupakan kalung yang menggantung di lehernya.

Sudah seperti toko emas berjalan.

Tidak ada yang salah sebenarnya dengan penampilanku, aku hanya mengenakan celana kulot dan kaos oblong dengan rambut dicepol juga sandal jepit yang menjadi alas kaki.

“Emang kenapa?”

“Maaf, aku lupa. Suami kamu 'kan cuman kuli bangunan, dia juga pasti nggak bisa libur ya makanya kamu datang kesini sendiri?”

Sekian lama berada di kota akhirnya aku bisa kembali ke kampung halaman. Semuanya terasa sangat berbeda karena sepuluh tahun kutinggalkan. Tapi mulut Desi tetap sama, paling bisa menghujat orang. Rasanya ingin sekali kuremas mulutnya itu, tapi berdebat dengan orang sepertinya hanya membuang waktu.

Dia tetangga sekaligus teman sekolahku tapi kami tidak lagi berkomunikasi setelah aku diboyong orang tuaku ke kota. Dan setelah mereka meninggal, aku baru ada kesempatan lagi untuk kembali ke kampung ini karena masih ada keluargaku yang lain, meskipun keluarga jauh.

“Iya, suamiku kerja makanya aku datang sendiri kesini.”

“Ngomong-ngomong kenapa nikah nggak ngundang aku sih. Aku juga 'kan pengen tahu suami kamu yang mana, ya … meskipun cuman tukang bangunan.”

Hanya keluargaku saja yang diundang saat aku dan Mas Damar dulu menikah. Bahkan teman-teman sekolahku tidak ada satu pun yang kuundang. Aku dan Mas Damar menikah di Roma, Italia bukan di Indonesia.

“Nanti dia nyusul kesini, aku kenalin ke kamu.”

Desi mendelik sambil terbahak, “Bagus kalau ganteng, jadi miskinnya bisa dimaafkan.”

“Oh ya, aku dengar kamu juga mau nikah ya?” Langsung kualihkan pembicaraan.

Dia langsung mengangkat tangannya, memamerkan cincin berlian yang melingkar di jari. Sekilas terlihat jelas jika itu memang asli. Aku ikut senang kalau memang dia mendapatkan suami yang berada.

“Iya, aku barusan dilamar. Sebentar lagi nikah. Kerja di kota ternyata nggak buruk juga, belum satu tahun aku langsung dapat jodoh.”

“Loh, kamu kerja di kota?”

“Iya, jadi sekretaris CEO dan calon suamiku itu CEO.” Desi berucap dengan bangganya sembari mengibaskan rambut.

“Semoga aja nanti kamu nikah aku masih disini.”

“Emang mau kemana sih buru-buru amat, kamu juga di kota paling tinggal di rumah. Kamu harus lihat gantengnya calon suami aku tapi jangan sampai kepikiran buat menggoda dia.”

Desi menarikku masuk ke dalam rumahnya. Entah apa yang ingin dia perlihatkan padaku.

Aku berdiri di depan sebuah lemari yang di dalamnya ada beberapa tas.

“Kamu lihat-lihat dulu aja, tapi jangan pegang-pegang. Mahal soalnya. Aku ambil minum dulu.”

Mataku menyipit saat melihat salah satu tas yang tidak asing, ada inisial disana.

“L Aixa W.”

Tunggu, tunggu. Kenapa inisial ini sama dengan namaku, Launa Aixa Wibisono. Semua tas yang kumiliki ada inisial namanya dan ini ….

“Sudah aku bilang jangan pegang.” Desi menepis tanganku yang akan melihat lebih dekat tas itu.

“Des, darimana kamu beli tas ini?” Rasa penasaran menggerogoti hati.

“Tentu saja dibelikan oleh calon suamiku? Kenapa? Mau juga, minta aja suamimu beli.” Desi menaruh nampan di meja lalu mengeluarkan ponsel boba miliknya dari dalam saku.

“Nih, aku kasih lihat calon suami aku biar kamu nggak penasaran.”

Alisku bertaut melihat foto yang diperlihatkan Desi.

“Kamu tahu dia siapa?”

“Dia calon suami aku.”

“Lelaki yang kamu pamerkan itu … suamiku.”

Bersambung ….

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Setiari Cahyaning Putri
syukaaaakk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status