Share

Bab 20

Aku dan Abil pun terkejut dengan ucapan Wita. Kami berdua berpandangan dan spontan melirik ke arah Wita. Yang dilirik malah cuek, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dini mendekat ke arah Abil. Menelisik penampilan Abil dari atas sampe ke bawah. Abil kelihatan risih dipandangi seperti itu.

"Kenapa kamu mandangi Kak Abil kayak gitu?! Kalau dibandingin kamu cantikan Kak Abil kali! Dan yang terpenting, dia sopan sama orang tua," ucap Wita dengan senyum menyindir.

"Mmm … ada bibit pelakor kayaknya ni! Kamu gak malu ya, mau jadi istri pria yang sudah berkeluarga?! Apa kamu udah gak laku lagi sampe nyosor laki orang!" sahut Dini sinis.

Nabila hanya tersenyum mendengar pertanyaan Dini.

"Kamu, gak usah senyum-senyum! Muak aku ngelihat wajah sok sucimu itu! Dasar pelakor!" sungut Dini.

"Apa Mbak gak ngerasa, bahwa ucapan mbak itu cocoknya ditujukan untuk mbak sendiri?" sindir Abil.

"Apa ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status