Share

Bab 22

.

Aku bergegas membuka pintu dan menghambur keluar. Wita melangkah di belakangku. Di ruang tengah kami tidak menemukan siapa pun. Aku dan Wita berpandangan. Pandangan kami beralih ke arah kamar Imron.

"Aku gak akan pindah dari sini! Aku gak mau!" Terdengar suara Dini berteriak.

Lalu pintu kamar terbuka. Muncul sosok Imron memandang kami berdua dengan tatapan heran.

"Ada apa, Mak?" tanya Imron.

"Lah, mak yang seharusnya nanya kamu, Le! Tadi mak dan Wita mendengar suara kaca pecah,"

"Oh … biasa lagi kumat. Hari ini agak parah kumatnya," jawab Imron santai. Dia berlalu kemudian menuju sofa dan merebahkan tubuhnya di sofa.

"Siapa yang kumat, Mas? Dini?" tanya Wita kebingungan.

"Iya siapa lagi! Dia kan sudah biasa gitu. Kalau mas tidak memenuhi keinginannya ada saja yang pecah!"

jawab Imron.

Aku mengernyitkan dahi. Dini sudah biasa seperti itu? Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status