Share

Bab 30

"Itu tadi dari kantor pusat di sini, Mak! Alhamdulillah, Imron dipromosikan menjadi leader sales. Jadi, Imron gak harus ke luar kota lagi. Paling sebulan sekali saja, Mak," jelas Imron.

"Alhamdulillah, ya Allah. Terima kasih, ya Allah telah memberikan kemudahan kepada anakku," ucapku haru sambil mengusap tangan ke wajah.

Imron memegang tanganku dan menciuminya dengan takzim.

"Ini semua berkat doa Mak."

Kutatap wajah anak sulungku itu. Nampak netranya berkaca-kaca. Kuusap-usap pundaknya.

"Dah, kita makan yuk! ajakku akhirnya.

Imron mengangguk kemudian duduk di meja makan. Kuambil nasi di dalam magic com dan menuangkannya ke wadah. Lalu kutaruh di atas meja. Baru saja akan menyendok nasi, Dini datang menghampiri.

"Mas, kok makan gak ngajak-ngajak sih?! Aku ini lho, lagi hamil anak kamu! Gak ada perhatian banget sama istri!" cecar Dini.

Imron menghela napas. Kemudian menatap tajam pada Dini.

"Kalau mau makan tinggal makan! Gak usah banyak omong!" sahut Imron.

"Ish, gitu amat kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status