Share

Bab 24

"Mau apa!!!" tanyaku lagi. Kulihat wajah Dini agak terlihat pucat. Seperti menahan sakit.

"Mak, Dini mau … mau minta tolong Mak," jawab Dini terbata-bata sembari memegang perutnya.

"Minta tolong apa?"

"Ini Mak, perut Dini sakit Mak bisa minta tolong bikinkan teh hangat Mak," pinta Dini memelas.

Aku menghela napas. Kasian juga melihatnya kesakitan seperti itu. Ya sudahlah kubuatkan saja. Mungkin Dini benar-benar kesakitan.

"Ya sudah! Mak buatkan dulu," ucapku akhirnya.

"Makasih Mak," sahut Dini. Kemudian dia berlalu kembali ke kamarnya.

Hah, gak salah dengar aku. Dini ngucapin makasih. Ini pasti ada udang dibalik batu. Ada tujuan dan maksud tertentu. Kita lihat saja nanti. Semoga Allah membuka semua kebenaran nantinya.

Segera kubuat teh permintaan Dini. Saat aku akan mengantar teh ke kamar Dini, Imron keluar dari kamar mandi. Imron terlihat bingung melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status