Share

Bab 43

"Bohong kamu, dasar laki-laki bajingan!" teriak Pak Bimo. Pak Bimo kembali ingin melayangkan pukulan ke Erik namun terhenti karena tiba-tiba dokter keluar dari ruang IGD.

"Kenapa, Dok?! Dini, kenapa, Dok?!" tanya Bu Ratna cemas.

"Maaf, kami harus memberitahu ini. Saudari Dini harus transfusi darah. Kebetulan di rumah sakit persediaan hanya satu kantong, sedangkan kami membutuhkan tiga kantong. Tadi sudah hubungi PMI ternyata juga lagi kosong!" jelas dokter tersebut.

"Saya, Dok! Golongan darah saya sama dengan Dini!" tukas Pak Bimo.

"Silahkan Bapak ikuti suster ini, ya! Jadi perlu satu orang lagi!"

"Emang golongan darah Dini, apa Dok?" tanya Imron.

"B+, Pak," jawab Dokter itu.

"Saya B+, Dok!" timpal Nabila tiba-tiba.

"Bil,kamu?" Imron menatap Nabila.

"Iya aku B+, aku mau donorin darah aku, Im!" jawab Nabila yakin.

"Makasih ya, Nduk!" ucapku pada Nabila. Tak menyangka dia mau mendonorkan darahnya walaupun Dini sudah berkata kasar padanya. Nabila tersenyum kemudian menyusul sust
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status