Share

A taste that emerges

"Selamat ulang tahun, Kak Edward!"

Rosie Wilkins. Gadis itu berdiri di hadapan Edward. Mencarkan senyum cerah khas miliknya. Senyum yang setiap malam Edward mimpikan. Rosie memandangnya dengan manik hazel cemerlang. Mata yang selalu dia kenang sebagai mata paling indah dan mempesona.

Rosie...Rosie-nya memakai gaun putih selutut, riasan tipis, rambut hitam tergerai indah di punggungnya. Aroma parfum favorit Rosie menguar sampai ke indera penciuman Edward hingga pemuda itu ingin menampar dirinya sendiri lantaran halusinasinya terlampau nyata.

Tidak mungkin Rosie ada di depannya saat ini. Tidak mungkin semua doa dan permohonan di setiap ulang tahunya terwujud. Rasanya mustahil Rosie-nya kembali.

Suasana ballroom begitu sunyi. Semua orang berfokus pada dua manusia di tengah ruangan.

Rosie mulai gugup. Dia mulai takut sekaligus kecewa karena reaksi Edward berbeda dengan yang dia bayangkan. Mungkin saja E

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status