Share

Abort

"Rosie, tunggu. Kenapa lari?" Edward menahan Rosie ketika mereka sampai di jalan setapak tadi. Dia mengamati raut wajah muram Rosie dan dibuat makin keheranan. Apa yang salah?

"Jangan seperti ini."

"Apa maksudmu?" kerutan di kening Edward kian dalam. Orang bilang para gadis memang sulit dimengerti, dia baru benar-benar merasakannya sekarang.

"Kau punya Alice."

Itu. Tiga kata singkat itu sudah cukup menghempaskan Edward ke dasar jurang. Membuatnya kembali bangun dari angan-angan indah semu bersama Rosie.

Betapa kejam, namun juga realistis.

Edward terdiam sejenak. Segera membenahi pikirannya kembali. Merangkai segala rencana yang telah dia susun rapih sebelum dia memutuskan menyusul Rosie ke sini. Ini rencana gila. Bisa juga kalian menyebutnya egois, kejam, tidak berperasaan. Terserah. Edward tidak akan mengelak. Karena memang nyatanya begitu.

Dia. Edward Carson Quin.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status