Share

53. Bukan Pembawa Sial

"Minum dulu, Mbak. Sebentar lagi ambulan akan segera datang," tawar ibu-ibu penolong tadi. Memberikan minuman pada gadis yang duduk sembari memangku tubuh bagian atas Reyner. Kedua tangannya terus menahan darah yang keluar dari kepala Reyner dengan jas yang dikenakan pria itu. Jika Rey masih sadar, pasti ia akan langsung memarahinya.

"Makasih, Bu," cicit Zinnia menerima botol air mineral itu.

Beberapa menit kemudian, sebuah ambulan pun datang dan segera membawa kedua korban ke rumah sakit. Seorang perawat yang ikut dalam mobil itu berusaha untuk mengurangi pendarahan. Reyner masih belum membuka kedua matanya. Zinnia mencoba untuk tidak menangis. Kedua tangannya menggengam erat jas yang sudah terkena darah. Bukan hanya jas itu yang terkena darah, tetapi pakaiannya juga.

Setibanya di rumah sakit, Reyner langsung segera mendapatkan pertolongan. Hingga dokter memberitakukan bahwa pria itu telah kehilangan banyak darah dan harus segera mendapatkan donor yang cukup.

"M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status