Share

20. Restu Seorang Anak

Malam mulai terasa dingin. Clarissa merapatkan jaketnya yang tipis. Angin menerpa dari arah depan, taman di depan kamar Rosita dirawat. Clarissa duduk di sisi Bramantyo. Dia menunggu pria itu bicara.

"Rosita sedikit banyak sudah bercerita padaku tentang kamu. Kamu ..."

"Tunggu dulu, Om." Clarissa memotong kata-kata Bramantyo. "Mama ga cerita yang aneh-aneh soal aku, kan?"

Bramantyo tersenyum. Dia tahu Clarissa ini gadis sok jaim dan sedikit angkuh. Dia pasti akan sangat kesal jika orang lain mengatakan hal yang buruk tentang dirinya.

"Baik atau buruk memangnya kenapa? Aku akan jadi papa kamu. Harus bisa terima kamu, apa adanya dirimu," kata Bramantyo.

Clarissa menatap Bramantyo dengan pandangan tidak lega.

"Mama kamu sangat sayang kamu, Clarissa. Dia selalu kuatir jika kamu tidak bahagia dengan hidupmu. Dia akan merasa gagal sebagai seorang ibu." Bramantyo mengucapkan sesuatu yang sedikit menyayat di hati.

Clarissa memandang Bramantyo. Jadi sampai hal itu Rosita pun bercerita pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status