Share

Perhatian Berlebihan

Ara tidak sanggup lagi menahan air mata kala mertua dan adik iparnya menangis di hadapan Fery yang terbaring koma. Monitor detak jantung terlihat normal, tetapi membuat wanita itu tidak berhenti cemas. Ingat kata dokter bahwa Fery mungkin saja akan meninggal sewaktu-waktu.

Memang belum ada kepastian lelaki itu akan sadar atau tidak. Namun, dalam hati, Ara tidak mampu berbohong. Apakah nanti setelah suaminya sadar, ia bisa merawat suaminya yang kemungkinan besar tidak bisa lagi menjalani kehidupan normal?

“Ma, aku keluar dulu. Mau beli air mineral,” sela Ara di tengah isakan mertua dan adik iparnya.

Mertuanya menoleh dan mengangguk pelan. Ara langsung saja keluar sebab tidak tahan melihat kesedihan mereka kala itu. Rangga yang masih menemani pun ikut melangkah menyusul Ara yang entah mau pergi kemana.

“Ra, tunggu saja di sini. Biar saya belikan,” tawar Rangga.

Ara melirik Rangga dengan intens.

“Mas, gak usah. Lebih baik kamu pulang dan istirahat. Mertuaku, kan sudah datang,” balas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status