Share

Part 13

"Mau sampai kapan, mas?" aku sedikit meninggikan intonasi bicaraku. aku mulai prustasi, apa harus dengan paksaan agar mas Pras mengerti dengan keadaanku, ketakutanku bahkan melebihi segalanya sekarang, melihat tubuh tak berdaya sang papa aku benar-benar takut lelaki paruh baya tersebut pergi membawa keinginan yang belum kesampaian dan membuatku menyesalinya seumur hidup.

Pras melirik kesekeliling, untunglah para pengunjung tidak mendengar ucapan Aruna, hanya beberapa orang melirik sebentar setelahnya mereka kembali dengan kesibukan masing-masing.

"Dek ... pelankan suaramu?" pintaku, aku tidak suka dengan sikap Aruna kali ini.

"Kita bicarakan ditempat lain." balas Pras yang langsung menarik pergelangan tanganku menuju meja kasir, setelah melakukan pembayaran dia langsung menarik tanganku menuju sebuah lorong yang berada dirumah sakit ini.

"berulang kali mas katakan, mas tidak bisa." ujar Pras setelah kami menjauh dari keramaian.

"Jadi kamu mau apa, mas? mau menceraikan Nisa? lalu menca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status