Share

Chapter 25

—Devon Woody

Terbangun di tengah malam dengan lengan Esme yang melingkari tubuhku, aku merasakan mimpi buruk yang seakan menjadi nyata. Lila menusukku menggunakan pisau berkarat. Itu menakutkan, walau hanya sebatas bunga tidur.

Kulirik Esme yang tampak lelah, pucat, bahkan matanya sembab karena tangis terus menerus yang memilukan setelah terbangun dari pingsannya.

Perlahan, kupadamkan lampu kamar dan menggantinya dengan cahaya remang, temaram.

Dia harus merasa nyaman. Itu yang paling penting. Kondisinya tidak boleh lebih buruk lagi dari ini.

Berhati-hati sekali, aku meraih ponsel dan mengirimi Lila sebaris pesan.

[Dari awal kau mempermainkan kami. Tidak masalah jika itu aku. Namun kau menyakiti Esme]

Tidak perlu menunggu, karena pasti dia tidak akan membalasnya. Jangan berharap apa pun pada wanita muda licik itu. Bagaimana bisa aku menyukainya dengan tanpa pertimbangan? Jelas tidak seperti diriku.

Aku gila karena cinta sesaat yang menyesatkan.

Bahkan waktu itu, aku membujuk Sean untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status