Share

Bab 37

"Kata Mamang ada parang di belakang tolong ambilin ya, Neng Hilma."

"Iya, Kang. Tunggu, ya." Hilma tak berani meminta Ajat untuk masuk karena sang suaminya berada di atas.

Ajat yang melihat gaya berjalan Hilma yang berbeda, hati pria itu sedikit berdenyut. Kemudian ia beristighfar, wajar mereka melakukannya karena kini sudah menjadi suami istri. Tak pantas bagi Ajat untuk mencurigai ataupun mempertanyakan hal yang bukan urusannya.

Tapi tak bisa dipungkiri, pria itu masih suka berbeda perasaanya jika saat berhadapan dengan Hilma. Entah kapan rasa itu akan benar-benar hilang dari hati pria itu.

"Siapa, Sayang?" tanya Zafar yang sedang menuruni tangga, mendengar perkataan pria itu membuat Ajat menghela napas sambil membenarkan pecinya. "Loh... Ajat? Ayo masuk!"

"Enggak, Kang makasih. Saya cuma mau ambil parang aja, kok."

"Aa ini tolong!" Hilma sedikit beteriak, ia meminta sang suami untuk memberikan parang pada Ajat karena dia harus mengaduk masakannya.

"Ini. Bapak masih di kebon, ya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status