Share

BAB 22

Ibra mematung menatap poto pernikahannya bersama Nila yang masih terpajang di dinding. Setelah berbulan-bulan perpisahan, masih membiarkan. Diraih pigura berukuran sedang tersebut. Menyentuh wajah ayunya. Ada harap ingin kembali. Tetapi perempuan itu sudah milik orang lain.

Menjadi istri teman sendiri. Ibra benci mengingatnya. Poto tersebut kemudian diletakkan kembali di tempat asal. Dia tidak akan menghilangkannya. Tidak akan.

"Aku akan membuatmu kembali di sisiku," ucapnya menekan dengan rasa menggebu.

Kemudian berpindah dalam kamar, membuka lemari menatap baju-baju Nila yang masih rapi dan utuh. Perempuan itu pergi tidak membawa satu pun.

Dia mengambilnya satu mencium sisa aroma tubuh Nila penuh kerinduan dengan mata memejam. Juga merasa nelangsa. Andainya masih ada akan dipeluk erat di dada.

Malam berlalu berganti pagi. Tetapi Ibra masih tidur. Dengan setumpuk baju-baju Nila yang tengah dipeluk. Semalam dia mengeluarkannya dalam lemari. Demi mengobati rasa ingin menyentuh ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status