Share

54. USAHA TERAKHIR

  1. USAHA TERAKHIR

FAJAR

Mamah melepas pelukannya. Wajahnya bersimbah airmata. Aku menghapusnya dengan jemariku.

‘Udah dong mah, jangan nangis. Malu. Aku minta maaf deh.”

“Kau tidak salah. Mamah hanya sedih. Bertahun-tahun mamah menunggu moment ini. Kau akan melepas masa lajangmu. Itu membuat mamah bahagia. Akhirnya kau bisa mengubur luka lamamu. Mengenai biaya, itu menjadi urusan mamah. Kau tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Yang penting kamu bahagia.” Mamah menangkup pipiku denan kedua tangannya.

Aku tersenyum dan mengelus lengan mamah. “Bagiku, yang penting kebahagiaan mamah.”

“No. Kebahagiaanmu lebih penting. Untuk apa mamah bahagia, tapi tidak denganmu. Kau yang akan menjalaninya, bukan mamah.”

“Apa menurut mamah, mila gadis yang tepat untukku?”

“Kenapa kau tanyakan itu? Sudah jelas dia pilihan mamah. Pasti dia wanita terbaik untukmu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status