Share

Hadiah untuk Hakya

"Apa kamu penasaran?" tanya Kanaya menggoda Hakya.

Hakya mengangguk dan semakin penasaran melihat wajah menggemaskan Kanaya yang seolah-olah sengaja menggodanya itu.

"Aku hamil."

Uhuk!

Hakya sampai terbatuk mendengar jawaban dari Kanaya.

"Kamu serius?" tanya Hakya seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kanaya. Bahkan Hakya langsung mendekat dan memeluk Kanaya, sementara tangannya memegang perut Kanaya saking tidak percayanya.

Kanaya mengangguk dan membalas pelukan Hakya.

"Iya, beberapa hari setelah kamu turun aku merasakan mual dan muntah yang berkepanjangan. Aku tidak suka mencium bau-bau yang aneh, dan mungkin makanya sampai terbawa mimpi aku minta bunga-bunga yang bermekaran agar tempat ini wangi," cerita Kanaya dengan antusias.

"Semenjak bunga-bunga ini mekar dan tidak pernah layu, serta wanginya menguar ke seluruh padepokan ini aku jadi lebih senang dan jarang muntah. Apalagi sekarang banyak kupu-kupu yang datang kesini menjadi teman baruku. Burung gagak sepertinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status