Share

Menghilangkan Bukti

" ... lihat aku baik-baik. Aku masih orang yang sama. Lelaki yang kamu sebut Nunu. Lelaki yang masih mencintaimu."

"Apa artinya cinta kalau yang kamu rasakan cuma keegoisan aja? Apa artinya cinta kalau hanya satu pihak yang memperjuangkannya? Kalau dengan mencintaiku kamu menyakiti saudaraku, aku nggak bisa menerima perasaan itu, Wisnu. Lagi pula lelaki pengecut sama sekali bukan tipeku!"

Jdug!

"Aw." Kamila mengusap dahinya yang baru saja terbentur meja saat tengah melamuni tentang kejadian hari itu.

"Sudah kubilang. Melamun tak akan bisa menyelesaikan sesuatu," cibir Revan sembari terkekeh ringan.

Saat ini mereka tengah menikmati Nasi Padang di salah satu rumah makan tak jauh dari apartemen tempat mereka tinggal.

"Setidaknya melamun bisa memperluas imajinasi," dalih Kamila sembari menyeruput es teh manisnya.

"Lebih tepatnya halu," ralat Revan.

"Mending halu daripada nganu," balas Kamila tak mau kalah.

"Tergantung, nganu yang bagaimana dulu?"

Kamila memutar bola mata. "Ng, ngan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status