Share

SEMUA ORANG BISA JADI PENCULIK

"Bu, misal weekend ini saya ajak Riana kencan, boleh tidak?" tanya Jo sambil mengecek tensi darah ibu Riana.

"Nggak boleh!" sahut Riana secepat kilat.

"Riana…!" sebuah tepukan mampir di bahu Riana. Riana cemberut karena ibunya lebih membela Jo ketimbang dirinya.

"Mama udah pergi piknik sama aku, Dok. Nggak boleh pergi kemana-mana," celetuk Rafa. Aaah, cuma Rafa memang pelindung sejatiku, batin Riana trenyuh.

Jo menatap manis Rafa sambil bertanya. “Piknik kemana?"

"Ke Farm House. Dua hari!" Rafa mengacungkan dua jarinya.

"Nginep di mana?"

"Hotel Grand Pa--" Riana langsung menutup rapat-rapat mulut Rafa. Kedua tangan Rafa memukul-mukul tangan Riana.

"Bu, Riana pulang duluan," buru-buru Riana membawa kabur Rafa keluar kamar.

Ibu Riana menggelengkan kepala. “Maaf ya, Dok. Agak susah anaknya."

"Nggak kok, Bu. Saya kan yang suka. Wajar kalau saya yang harus banyak usaha," jawab Jo sambil melanjutkan pemeriksaan harian.

Sementara itu, Riana baru melepaskan Rafa setelah mereka berada di depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status