Share

108. SEMANGAT BARU

Satu jam kemudian. Arsenio pun kembali ke kamar Anindira, dengan mengajak banyak orang. Mereka datang membawa aneka makanan dan barang, yang telah Arsenio pesan.

Anindira terperangah. Mulutnya menganga dan matanya melebar sempurna. Terkejut melihat perlakuan Arsenio yang berlebihan itu.

Olivia pun tidak kalah terkejutnya dengan Anindira. Sementara Cale dan Bastian cukup diam saja. Dua pria itu, sudah sama-sama bagaimana sikap Arsenio, dia yang sedang jatuh cinta.

"Aku bingung harus membeli apa. Jadi, aku beli semua ini untuk kamu," aku Arsenio sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan sedikit cengengesan.

Itulah gayanya. Lembut dan penyayang. Tidak ada kesan dingin maupun sombong, seperti miliarder kebanyakan. Seperti itulah dia. Murah senyum.

"Apa kau tidak salah? Semua ini ..." Anindira tidak mengakhiri kalimatnya. Dia kesulitan untuk menyusun kata-kata.

"Tentu saja. Aku bingung harus membeli buah tangan apa. Jadi, aku beli semua yang kulihat di jalan," ucapnya begitu membangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status