Share

Rencana Pandu

Sunarsih tiba-tiba berdiri dari duduknya. Dia tersenyum ke arah suami Arum yang mengernyit dengan seketika.

"Sudah lama sekali aku tidak pernah mandi dengan Arum di sungai. Tapi, tentu saja kami masih memakai pakaian. Hanya bermain air di sana. Jika ada yang mengikuti, kan, aku malu. Apalagi ada laki-laki yang membuntuti. Kalau memang hanya mengawasi dari jauh, untuk apa ikut. Biarkan kami para wanita merasakan kebebasan sesaat. Apalagi Arum sudah menjadi seorang istri yang selalu berada di dalam rumah. Jika terus tertekan, nanti malah sering menangis. Dia itu cengeng."

Saras menggelengkan kepalanya, lalu mendekati Sunarsih. Dia menekan pundak Sunarsih agar duduk kembali di kursi.

"Sudah jelas sahabatmu itu memiliki suami. Apalagi kalian akan mandi di sungai. Pasti suaminya harus mengikuti. Bukankah kamu tidak membuka bajumu? Hmm, untuk apa malu?"

"Tapi kan tetap terkena air. Jadi ... tubuhku akan terlihat. Ini benar-benar sangat membuatku kecewa.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status