Share

Diantar Pulang

Aya terbangun karena bahunya terasa berat tapi tangannya terasa hangat. Ia kaget saat menoleh, ternyata Eric bersandar di bahunya dengan tangan yang menggenggam tangannya. Aya lantas melirik ke kursi yang berseberangan dengannya.

"Untung pada tidur," gumam Aya dalam hati. Ia lalu melepaskan tangannya dan mendorong pelan pria itu agar sedikit menjauh.

"Maaf, Pak," kata Aya nyengir. Gerakan yang ia lakukan ternyata membuat Eric terbangun.

Pria itu tersenyum kecil sembari membenarkan posisi duduknya. Aya lantas memalingkan wajahnya ke arah jendela sambil meremas kedua tangannya. Tanpa sadar ia malah membaui tangan kirinya yang sempat digenggam oleh Eric tadi.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, mereka akhirnya sampai juga di kantor sekitar pukul satu siang. Sebagian dari mereka langsung mengambil barang masing-masing dan pamit pulang. Masih cukup waktu untuk beristirahat agar besok fresh kembali bekerja.

"Langsung pulang ya, Nu," kata Aya pamit pada Wisnu.

"Hati-hati ya," sah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status