Share

21. Cukuplah Aku dan Allah yang Tahu

"Kok bisa, ya, anak ini mirip banget kamu?"

"Iyya, jadi heran, kok, persis amat."

"Jangan-jangan anak ini hasil dari pembuangan sembaranganmu, Brow!"

"Cari informasi siapa tahu beneran ini anak lo!"

Tubuh makin tak bisa bergerak mendengar berbagai komentar teman-teman Mas Rio. Persendianku seakan hilang fungsi, hanya mata dan pendengaran yang awas ke tempat berjarak sepuluh meter itu.

Sementara dalam gendongan sang ayah, Azmi bereaksi gemes ketika orang-orang sekeliling menggoda, memegang pipi, dan bahkan ada yang menciumnya.

Andai tahu lelaki pemicu emosi jiwa itu ada di sini, aku tidak bakalan pernah mau ikut sama Reta. Jadi niat awalku yang ingin ikut melihat-lihat, membeli juga satu unit bila tabungan terkumpul, akhirnya jadi ambyar total.

"Namanya siapa anak guanteng?" Mas Rio memencet pelan hidung Azmi.

"Azmi." Bocah itu menyingkirkan tangan Mas Rio lalu mengusap hidungnya yang mulai kemerahan. Sontak terdengar gelak tawa di sekitarnya.

"Papa dan mamanya mana, Sayang?" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status