Share

24. Jangan Ambil Bapak

"Ummi dan Azmi lama nggak di sana?" tanya Nailah yang duduk dekatku sambil bercanda dengan Azmi. Untung anak itu ikut, jadi kehebohannya bersama Azmi mengurangi kekakuan sekarang. Setidaknya itu yang kurasa.

"Tergantung kesehatan nenek di sana, Sayang?"

"Kalau nenek lama sembuhnya? Jadi?" Gadis kecil itu mengerucutkan bibir.

"Nailah? Kok gitu sih tanyanya?" Simbah yang duduk di depan menimpali. Sedang abinya tetap seperti biasa. Datar, dingin, dan no koment, apalagi like, share, dan suscribe. Aisht!

"Nggak papa, sih, Mbah. Cuman gimana kalau Nailah rindu?" Gadis bermata bak barbie itu menunduk, ada mendung di balik wajah cantiknya. Azmi ikut-lkutan diam dan memandang Nailah.

"Kan ada video call, Sayang," kataku menariknya naik di pangkuan paha kanan dan Azmi di sebelahnya. Mungkin seringnya bersama membuat kami saling merindukan. Simbah geleng-geleng, sementara abinya hanya melirik sejenak lewat kaca spion dalam, lalu kembali ke sifat aslinya.

"Ummi janji setiap hari VC," ujarku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status